Juli 2020: Wow! Dengan Mata Telanjang, Komet NEOWISE Bisa Terlihat!
Langit Bumi kedatangan benda langit baru, yakni sebuah komet yang berasal dari Awan Oort di tepian Tata Surya. Komet yang muncul di tengah pandemi CoViD-19 dan sedang menyebar seantero Bumi ini, terkenal sebagai salah satu komet yang terlihat paling terang oleh pengamat di belahan bumi utara, sejak Comet Hale-Bopp pada tahun 1997.
Sudah banyak astrofotografer di seluruh dunia yang mengabadikannya, dan menjadi komet pertama pada tahun 2020 yang akhirnya bisa diamati dengan mata telanjang. Di bawah langit gelap, dapat terlihat jelas dengan mata telanjang dan mencapai titik terdekatnya (perihelion) dari Matahari pada 3 Juli 2020, dan tetap terlihat dengan mata telanjang nyaris di sepanjang bulan Juli 2020.
Dinamai sebagi Komet C/2020 F3 (NEOWISE), atau Komet NEOWISE, adalah sebuah komet retrograde yang memiliki orbit berbentuk mendekati parabola. Komet ini ditemukan pada 27 Maret 2020 oleh teleskop antariksa NEOWISE yaitu wahana antariksa nirawak Near Earth Asteroid Wide-field Infrared Survey Explorer (NEOWISE).
Benda angkasa ini diklasifikasikan sebagai komet pada 31 Maret dan dinamai NEOWISE pada 1 April, dengan sebutan sistematis C/2020 F3, yang menunjukkan bahwa komet ini adalah komet non-periodik yang ketiga, dan ditemukan pada paruh kedua, pada bulan Maret 2020.
Pada saat ditemukannya, komet ini besarnya magnitudo +10, terletak 2 AU (300 juta km) jauhnya dari Matahari dan 1,7 AU (250 juta km) jauhnya dari Bumi.
Hingga Juli 2020, komet ini telah mencapai magnitudo +1 sehingga cukup mudah untuk diamati menggunakan mata telanjang oleh pengamat langit di belahan Bumi utara.
Komet ini juga teramati memiliki dua ekor, satu tersusun atas gas sementara ekor lainnya tersusun atas debu.
Warna ekor pertama adalah magenta yang terbentuk dari gas dan ion, ekor kedua berwarna emas yang terbentuk dari debu.
Perihelion komet NEOWISE kali ini akan mengubah periode orbit komet ini, dari yang awalnya 4500 tahun menjadi 6800 tahun.
Posisi Di Langit
Apabila diamati dari Indonesia pada pagi hari, komet ini berada sangat rendah yaitu hanya pada ketinggian 2 derajat di atas cakrawala pada arah Timur Laut.
Pada Juli 2020 komet itu cukup cerah untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Bagi pengamat di belahan bumi utara, di pagi hari komet itu tampak rendah di cakrawala arah Timr Laut, di bawah bintang Capella di konstelasi Auriga.
Masih dari belahan bumi utara, pada malam hari komet NEOWISE itu masih bisa dilihat di langit barat laut. Pada paruh kedua bulan Juli 2020 akan terlihat melewati konstelasi Ursa Major, di bawah asterisme Bajak (The Plough) atau Biduk (Big Dipper).
Menjelang 10 Juni 2020, ketika komet itu seakan menghilang karena silaunya sinar Matahari, komet itu tampak besarnya magnitudo 7.
Pada tanggal 11 Juni dan pada tanggal 9 Juli 2020, lokasi komet itu kurang dari 20 derajat dari Matahari.
Ketika semakin mendekati Matahari, komet NEOWISE akan bergerak semakin rendah mendekati cakrawala setiap harinya, hingga berada sejajar dengan cakrawala pada 11 Juli 2020.
Menurut British Astronomical Association, komet tersebut menjadi cerah dari besaran magnitudo 8 pada awal Juni hingga magnitudo -2 pada awal Juli.
Namun, karena letaknya sangat dekat dengan Matahari, dilaporkan besarnya magnitudo 0 atau magnitudo +1, dan tetap terang hanya selama beberapa hari saja.
Pada tanggal 12 Juni, komet sudah susah untuk terlihat oleh mata telanjang, dan akan menghilang karena semakin silau karena mendekati Matahari dan akan memutarnya.
Pada 20 Juli 2020, setelah memutari Matahari, komet ini akan muncul kembali di langit, kali ini berada di barat laut, dekat Matahari, senjelang maghrib. Kali ini dengan magnitudo yang cukup redup, yaitu magnitudo +5 hingga +6.
Pada tanggal 23 Juli 2020 pendekatan terdekatnya ke Bumi akan terjadi pada pukul 01:14 UT, pada jarak 0,69 AU (103 juta km) saat berada di rasi bintang Ursa Major.
Setelah perihelion dengan Matahari dan juga Bumi, komet yang sebelumnya cerah, secara perlahan akan semakin menjauhi Matahari dan akan mulai memudar.
Dari sensor inframerah diperkirakan diameter inti komet sekitar 5 km (3 mil). Nukleus atau intinya memiliki ukuran yang mirip dengan banyak komet periode pendek seperti 2P/Encke, 7P/Pons-Winnecke, 8P/Tuttle, 14P/Wolf, dan 19P/Borrelly.
Sementara itu pada 5 Juli, Parker Solar Probe NASA juga telah menangkap gambar komet, yang mana para astronom NASA juga memperkirakan bahwa diameter inti komet sekitar 5 km.
Timeline Komet C/2020 F3 (NEOWISE)
Berikut timeline atau linimasa Komet C/2020 F3 (NEOWISE) dari bulan Juli 2020 hingga Agustus 2020
- Juli, tanggal:
1 – Melintasi bidang ekliptika ke utara.
2 – Melintasi rasi Auriga.
3 – Mencapai perihelion 0,29 AU dari Matahari
13 – Melintas ke dalam rasi Lynx.
18 – Melintas ke Ursa Major
19 – Melewati dekat bintang Talitha (Iota Ursae Majoris) magnitudo +3 dan bintang magnitudo +3,6 Al Kapra.
20 – Komet terlihat kembali oleh mata telanjang setelah mengelilingi Matahari, namun tak seterang saat mendekati Matahari.
21 – Mencapai titik paling utara, di ~ 47 derajat utara.
23 – Terdekat dengan Bumi, pada jarak 0,692 AU, bergerak 4 derajat sehari dan mulai tak terlihat oleh mata telanjang.
24 – Melewati dekat bintang magnitudo +4,7 Omega Ursae Majoris.
30 – Melewati konstelasi Coma Berenices.
31 – Melewati dekat +4.3 Gamma Comae Berenices.
- Agustus, tanggal:
1 – Akan turun kembali di bawah visibilitas mata telanjang.
1 – Melintas dekat galaksi magnitudo +10, NGC 4565.
3 – Melintas dekat galaksi Black Eye (Messier 64), magnitudo +9.
6 – Melintas dekat cluster globular magnitudo +8,5 M8, dan bintang magnitudo +4,3 Diadem (Alpha Comae Berenices).
10 – Dekat sudut rasi Virgo.
13 – Dekat sudut rasi bintang Boötes.
16 – Melintas kembali ke rasi bintang Virgo.
26 – Melintasi khatulistiwa langit ke selatan.
- September, tanggal:
1- Magnitudo C/2020 F3 (NEOWISE) akan turun kembali di bawah magnitudo +10.
Demikian info linimasa (timeline) Komet C/2020 F3 (NEOWISE) dari bulan Juli 2020 sampai dengan bulan Agustus 2020. Selamat tinggal NEOWISE, sang saksi bisu yang melintas masuk sistim Tata Surya dan mengitari Matahari di saat masyarakat planet Bumi sedang berjuang melawan wabah pandemi coronavirus CoVid-19 yang sudah memakan korban jiwa lebih dari setengah juta jiwa. (©2020 IndoCropCircles.com / sumber lainnya)
Pustaka:
- jpl.nasa.gov, Comet C/2020 F3 (NEOWISE)
- aerith.net, Seiichi Yoshida. “C/2020 F3 ( NEOWISE
- universetoday.com, Comet F3 NEOWISE May Perform in July
- infoastronomy.org, Bisakah Komet C/2020 F3 (NEOWISE) Diamati di Indonesia?
- earthsky.org, For those at northerly latitudes, Comet NEOWISE up in the evening now, too
- wikipedia, C/2020 F3 (NEOWISE)
Gallery:
Video:
Artikel Lainnya:
8000 Tahun Sekali: Komet Lovejoy, Fenomena Seumur Hidup Melintas di Depan Mata
Astronom Temukan Benda Langit Misterius Berekor Enam!
“Indonesia’s Tunguska”: Ledakan Airburst Di Hutan Bengkulu Yang Misterius
Meteor Jatuh di Bone Sulawesi 2009 (The Bone Impactor)
Asteroid Tengkorak Dekati Bumi Sejak Halloween 2015 Dan Kembali 2018
Objek Alien Misterius Pertama Kali Masuk Tata Surya!
AS dan Rusia Sudah Siapkan Nuklir Untuk Hadapi Asteroid
Mau Berperang, Meteor Jatuh di Tengah Pertempuran Membuat Pasukan Bubar
Asteroid 1998 QE2: Asteroid Sepanjang 9 Kapal Pesiar Ini Memiliki Bulan!!
Parlemen Russia: Meteor Russia Adalah Senjata Baru AS
Juli 2020: Wow! Dengan Mata Telanjang, Komet NEOWISE Bisa Terlihat!
((( IndoCropCircles.com )))
amazing gan.