Dusner, Bahasa Langka Dari Papua Coba Diselamatkan Ilmuwan

Dusner, Bahasa Langka Dari Papua Coba Diselamatkan Ilmuwan

London, UK – Bahasa terlangka di dunia, Dusner, ternyata berasal dari propinsi Papua, di mana tiga orang yang masih menguasai bahasa itu saat ini sudah berusia lanjut dan sedang terluka akibat bencana alam.

Demikian klaim sejumlah ahli bahasa dari University of Oxford sebagaimana diberitakan Straits Times, Rabu (27/4/2011). Dua dari tiga orang yang mampu berbicara bahasa Dusner dikabarkan nyaris meninggal dunia akibat bencana banjir.

Papuan warrior

Sementara, satu lainnya tinggal di dekat gunung berapi ketika gunung itu meletus.

Harian Australia melaporkan, ahli sintaksis Mary Dalrymple sempat terbang ke Papua untuk memahami bahasa tersebut.

“Banjir di Indonesia menjadi tragedi nyata bagi penduduk pulau indah itu dan beberapa bulan ini sungguh menegangkan karena kami menunggu kabar apakah ketiga orang itu selamat dari bencana,” jelas Dalrymple.

“Wanita yang tinggal di dekat gunung berapi itu terluka parah. Dia terjebak di sana dan tidak bisa meninggalkan rumah, tapi toh dia selamat,” imbuhnya.

Mengingat hanya tiga orang yang masih menguasai bahasa Dusner, dan kini berusia antara 60 dan 70 tahun, Dalrymple berharap bisa mendokumentasikan bahasa tersebut sebelum benar-benar punah.

Ilmuwan Inggris tersebut berusaha keras merekam kosa kata dan tata bahasa yang hanya dipakai oleh tiga orang di desa terpencil di Indonesia tersebut.

Hal ini menggambarkan betapa pentingnya proyek kami. “Kami baru saja menemukan bahasa ini tahun lalu. Jika kami tak segera mendokumentasikan bahasa ini sebelum pembicara itu meninggal, bahasa ini akan hilang selamanya, bahasa ini akan benar-benar punah” pungkas Dalrymple.

Bahasa Dusner digunakan di wilayah Teluk Cenderawasih di propinsi Papua, Indonesia. Menurut Dalrymple, orangtua pembicara bahasa Dusner kemungkinan besar berasal dari Melayu dan tidak terpikir untuk mengajarkan bahasa itu kepada anak-anak mereka karena menganggap mencari pekerjaan lebih penting.

Hundreds of languages around the world are in danger of extinction

Saat ini terdapat sekira 130 bahasa yang hanya memiliki pengguna kurang dari 10.

Secara keseluruhan, terdapat 6.000 bahasa berbeda yang digunakan seluruh penduduk dunia.

Namun dari keseluruhan bahasa tersebut, 50% atau  setengah diantaranya berisiko punah sebelum abad 21 berakhir!

Ajarkanlah anak anda bahasa orangtua, agar bahasa yang menjadi kebanggaan dan warisan nenek moyang kita tersebut, tak akan ikut punah mengikuti bahasa lainnya. (strait times/sm/ar/ok/inl/icc.wp.com)

Artikel Terkait:

Misteri: Wow! Struktur Mirip “Tembok” Lurus di Dalam Laut Utara Papua

*****

((( IndoCropCircles.wordpress.com )))

Pos ini dipublikasikan di Arkeologi Indonesia. Tandai permalink.

2 Balasan ke Dusner, Bahasa Langka Dari Papua Coba Diselamatkan Ilmuwan

  1. Arki The'dreamer berkata:

    Dusner…salah satu desa yg terselamatkan dari bencana banjir bandang tahun 2010 di Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. Sungguh masyarakat yg berbudaya tinggi, sopan jg ramah terhadap org pendatang. Kangen banget kembali kesana…

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.