Menyusup ke ISIS, Jurnalis Muslim Ini Tidak Menemukan Islam

Menyusup ke ISIS, Jurnalis Perancis Tidak Menemukan Islam

Pengalaman jurnalis Muslim itu mengejutkan, karena menurut dia para simpatisan ISIS itu sama sekali tidak paham soal Islam.Jurnalis yang menggunakan nama samaran Ramzi ini mengaku “tidak melihat Islam” selama enam bulan menyamar dalam jaringan tersebut.

Islam adalah agama damai. Seperti makna dari “Islam” itu sendiri yang berarti Damai. Namun, apa yang terjadi pada saat ini? Apakah sepenuhnya membuat kedamaian? Ya, tak perlu dipungkiri, bahwa sebagian kecil umatnya justru membuat arti Islam yang damai, seakan menjadi menakutkan dan mengerikan!

Siapa dibalik “AGENDA BESAR” ini? Betapa hebat dan jeniusnya mereka! Sampai bisa membalikkan makna dan tujuan Islam yang mulia itu, pembawa KEDAMAIAN, menjadi kebalikannya, pembawa KEBENCIAN. Betapa hebat dan betapa jeniusnya bukan? Hingga sebagian umat Islam sendiri yaitu muslim, apalagi yang non-muslim, melihat Islam yang damai menjadi menakutkan. Apakah Anda termasuk? Menyedihkan…

Mereka justru MENCORENG Islam di depan Muslimin dan Muslimat. Di depan panggung dunia, secara terang-terangan. Mereka menyerang ke negara-negara yang justru mayoritas Muslim. Negara-negara Timur Tengah, bahkan negara dengan penduduk Muslim terbesar, seperti Indonesia.

Coba bayangkan, jika negara dengan mayotitas Muslim terbesar, berarti negara itu sejatinya adalah “leader” alias pemimpin Negara Muslim. Jika negara itu bisa mereka kuasai, berarti mereka bisa menguasai SELURUH umat Mulim dunia, ada dibawah selangkangan mereka! Itulah apa yang sedang mereka rencanakan pada saat ini, hingga ke depannya. Tanpa batasan waktu.

Mereka tak hanya membunuh sesama Muslim, tapi juga meluluh-lantakkan perekonomiannya hingga kini, seperti di negara-negara Timur Tengah yang masih terpuruk. Mengapa itu dilakukan? Coba pikir! Siapa yang diuntungkan? Siapa yang akan tertawa terbahak-bahak?

The journalist, a Muslim using the pseudonym Said Ramzi, also received instructions to ‘shoot until death’ in a nightclub slaughter and set off an explosives vest if security turn up.

Memegang empat kartu As!

Negara barat yang sebagian besarnya memiliki kepercayaan satanis dan atheis, namun bersembunyi dibalik umat Nasrani, tak tinggal diam. Mereka juga ikut mengambil kesempatan emas ini. Lalu apa yang terjadi? Umat Nasrani pun mendapat getahnya tanpa merasakan buahnya. Satu kartu As bagi barat, berhasil di dapat. Agar umat Muslim selalu membenci Nasrani.

Apalagi mereka juga tahu, bahwa kini Islam mulai terpecah menjadi beberapa aliran, dua aliran besar yaitu: ada Sunni, dan ada Syiah.

Kartu As kedua telah berhasil mereka pegang, untuk dapat dimainkan guna menebar kebencian dan peperangan antara dua pihak.

Apakah penting bagi mereka siapa yang menang atau kalah? Tentu saja tidak! Yang menang jadi arang, yang kalah jadi debu.

Apalagi di abad ini, setelah media global pada saat sekarang sudah sangat maju, kegeniusan dan kelicikan mereka pun semakin mumpuni. Dengan modalnya yang sangat-sangat besar, jumlah mereka yang hanya 1% dari populasi dunia ini, membuat berbagai media dalam bentuk apapun.

Dari website, televisi, radio, surat kabar, film hingga sosial media. Sudah terdapat RIBUAN media elektronik yang telah mereka kuasai seantero jagat ini. Mereka telah lama mengendalikan Media! Dari yang propagandanya sangat halus, hingga yang sangat radikal!

Gilanya, mereka juga mengelola media-media berbau agama, bahkan sangat kental. Dan jauh lebih gila, mereka yang bekerja di dalam perusahaan-perusahaan itu, tidak tahu sama sekali. Satu kartu As lagi, sudah mereka dapatkan!

Dalam negara yang akan diperangi, mereka datang secara sembunyi untuk melatih kaum Islam radikal ini, mempersenjatai mereka hingga memberikan dananya. Bahkan, gilanya, beberapa negara Muslim di Timur Tengah ikut serta dan mau membantu kelompok radikal yang didanai ini.

Semua ini merupakan suatu kesempatan yang sangat-sangat luar biasa! Bagaikan mendapat empat kartu As sekaligus! Tinggal bagaimana kartu-kartu As tersebut dimainkan.

Dengan bantuan media, satu kartu As bisa dikeluarkan untuk dimainkan, dan masih ada tiga buah kartu As lainnya. Atau bisa dimainkan oleh kombinasi dari keempatnya.

Mereka menjadi SEKUTUNYA, ikut menghajar negara-negara mayoritas Muslim menjadi porak-poranda. Hancur segalanya. Dalam kitab suci Al-Qur’an sudah SANGAT JELAS disampaikan:

Siapa pun umat Islam yang bersekutu dengan kelompok, golongan atau apapun yang menghancurkan atau memerangi Islam dan umat Muslim, berarti mereka adalah SATU GOLONGAN, yaitu golongan yang memerangi agama Islam dan umat Allah SWT.

Jika umat Islam pembawa kedamaian untuk seluruh alam semesta itu tersesat, maka mereka justru akan masuk ke jurang bersama mereka. Membuat Islam menjadi menakutkan. Hal ini pastinya justru akan dilaknat oleh Allah SWT dan juga para Nabi dan Rasul-Nya sebagai pembawa pesan kedamaian.

Namun kini…, dimana kedamaian itu? Dimana Islam yang “rahmatan lil alamin” atau Islam Merupakan Agama Yang Membawa Rahmat Dan Kesejahteraan itu? Semua mulai terkikis dan terkikis… betapa jeniusnya mereka!

Seperti tertulis dalam Al-Quran Surah al-Anbiya [21], ayat 107:

“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”.

Kisah jurnalis Perancis masuk ke ISIS

Seorang jurnalis asal Perancis berhasil menyusup dan berbaur bersama dengan para simpatisan ISIS dalam jaringan teror bawah tanah di Paris. Pengalaman jurnalis Muslim itu mengejutkan, karena menurutnya, para simpatisan ISIS itu sama sekali tidak paham soal Islam.

Jurnalis yang menggunakan nama samaran “Said Ramzi” ini mengaku “tidak melihat Islam” selama enam bulan menyamar dalam jaringan tersebut. Dia hanya menemukan para pemuda yang “tersesat, frustrasi, memiliki kecenderungan bunuh diri dan sangat mudah dimanipulasi.”

Penyusupan Ramzi dilakukan antara musim panas 2015 hingga Januari 2016 lalu. Dia mengaku sangat mudah menghubungi kelompok yang menyebut diri sebagai “Tentara Allah” di Facebook itu.

Dia merekam banyak peristiwa dalam kelompok itu menggunakan kamera tersembunyi, termasuk rapat perencanaan serangan di sebuah kelab malam. Dikutip dari The Independent, Selasa (3/5/2016), rekaman tersebut ditayangkan di stasiun televisi Canal+ pada Senin (2/5/2016) lalu dengan judul “Tentara Allah.”

Said Ramzi, jurnalist Perancis masuk ke markas ISIS.

Ramzi mengatakan, jaringan itu terdiri dari 10 anggota yang dipimpin oleh seorang pemuda berusia 20 tahun yang bernama Ossama

Nama “Ossama” yang dimaksud memang sama persis seperti pemimpin Al-Qaida, namun maksudnya bukanlah Osama bin Laden pada masa itu.

Ossama sempat ditolak masuk angkatan bersenjata Perancis, pernah menjadi pemuja setan atau Satanis dan pecandu alkohol sebelum berkenalan dengan kelompok Islam radikal di internet.

Ossama yang satu ini juga pernah dipenjara selama enam bulan setelah ketahuan mencoba bergabung dengan ISIS. Dia dibebaskan dan wajib lapor setiap hari ke pos polisi. Ossama iyalah pria keturunan Perancis-Turki ini, adalah “Emir” dari kelompok yang menggunakan aplikasi berbagi pesan Telegram untuk mengatur pertemuan.

Dalam sebuah rekaman tersembunyi, Ossama terlihat tersenyum saat membayangkan dirinya ditembak mati oleh polisi, seraya mengatakan “Syuhada tidak merasakan sakit.”

“Kita harus menyerang pangkalan militer. Ketika mereka makan, mereka berbaris, atau jurnalis. BFM iTele, mereka berperang melawan Islam,” kata Ossama dalam rapat itu.

“Seperti yang mereka lakukan kepada Charlie [Hebdo]. Kau harus menyerang mereka di jantungnya. Serang mereka tiba-tiba. Mereka tidak terlindungi. Ribuan warga Perancis harus mati,” lanjut dia.

Wartawan asal Perancis tersebut adalah seorang Muslim yang menggunakan nama samaran Said Ramzi, juga menerima instruksi untuk ‘menembak sampai mati’ dalam sebuah pembantaian di sebuah kelab malam dan melepaskan rompi anti peluru jika pihak keamanan muncul.

Sebelum pemboman di Paris, Ossama memang merencanakan serangan ke kelab malam dan bandara Paris–Le Bourget, yang menurutnya akan membuat Perancis trauma selama berabad-abad.

Namun rencana itu baru terlaksana setelah mendapatkan konfirmasi dari seorang militan bernama Abu Suleiman, veteran perang ISIS yang pernah bertempur di Raqqa, Suriah.

Ramzi pernah terlibat dalam sebuah rencana penyerangan. Dia diminta untuk berjalan ke stasiun kereta dan bertemu dengan seorang wanita yang memberikannya surat instruksi.

Dalam instruksi itu, dia harus menyerang kelab malam dan meledakkan diri menggunakan rompi bunuh diri setelah ada pasukan keamanan yang datang. Abu Suleiman dalam hal ini yang memberikan perintah menyiapkan peledak dan ranjau di mobil melalui Telegram.

Jaringan Ossama telah diawasi oleh badan intelijen Perancis, DCRI, dan mereka ditangkap pada Desember 2015 dan Januari 2016 lalu.

Ramzi, yang kala itu berumur 29 tahun, mengatakan bahwa dia adalah Muslim yang “satu generasi dengan para pembunuh” di Paris pada November 2015 lalu, yang menewaskan 130 orang.

“Tujuan saya adalah untuk memahami apa yang ada pikiran mereka,” kata Ramzi saat diwawancara AFP.

“Salah satu pelajaran utama adalah, saya tidak pernah melihat Islam dalam masalah ini. Tidak ada niat mereka mengubah dunia. Hanya para pemuda yang tersesat, frustrasi, memiliki kecenderungan bunuh diri dan sangat mudah dimanipulasi.”

“Mereka tidak beruntung lahir di masa keberadaan ISIS. Sangat menyedihkan. Mereka adalah para pemuda yang mencari sesuatu, dan malah ini yang mereka temukan,” lanjut Ramzi sang wartawan yang berhasil menyusup ke tengah ISIS itu. (Editor: ©IndoCropCircles.com)

Pustaka:

THE BIGGEST AGENDA


Artikel Lainnya:

ISIS Dibuat Oleh CIA dan Mossad Untuk Memecah Islam?

Surat 120 Ulama Muslim : “ISIS, Anda Tidak Mengerti Islam!”

Tayangan Hiburan di Indonesia Yang Menampilkan Simbol Illuminati Group

Kabbalah, Akar Gerakan Illuminati-Freemasonry

Sejarah Singkat: Asal Muasal Illuminati Yang Sebenarnya

Inilah 15 Simbol Illuminati Yang Harus Diketahui Agar Diwaspadai!

Terkuak!! Target dan Tujuan Illuminati Melalui Komite 300

=>Puluhan Artikel Terkait Konspirasi<=

=>Puluhan Artikel Terkait Konspirasi Gila<=

=>Puluhan Artikel Terkait Konspirasi Akhir Zaman<=

=>Puluhan Artikel Terkait Konspirasi Perang<=

=>Puluhan Artikel Terkait Konspirasi Indonesia<=

=>28 Kategori Lainnya<=


Menyusup ke ISIS, Jurnalis Muslim Ini Tidak Menemukan Islam

((( IndoCropCircles.com | fb.com/IndoCropCirclesOfficial )))

Pos ini dipublikasikan di Konspirasi Perang dan tag , , , . Tandai permalink.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.