Peneliti: Operasi Sambung Kepala Manusia Bisa Dilakukan

ruang operasi dan bedah operating room surgery

Peneliti: Transplantasi Kepala Manusia Bisa Dilakukan

transplantasi kepala-heads-transplant Header

Menurut rencana akan dapat dilakukan pada tahun 2017. Hanya saja, biayanya cukup mahal, Rp. 128 miliar!

Temuan ini terdengar aneh. Mustahil. Tapi bagi seorang ahli bedah syaraf, Sergio Canavero dari Turin Advanced Neuromodulation Group, hal ini bisa dilakukan dan akan sangat menentukan masa depan manusia.

Temuan yang bikin heboh itu adalah soal transpalansi kepala manusia atau penyambungan kepala dan tubuh, atau head transplant. Jadi kepala si A, misalnya, bisa disambungkan dengan tubuh si B.

Tata cara penggabungan syaraf tulang belakang yang dinamainya ‘Gemini’ ini akan mampu memperpanjang hidup para pasien yang menderita penyakit otot dan syaraf yang parah, ataupun yang menderita kanker ganas.

Temuan ini sangat berguna terutama demi menolong mereka yang terkena penyakit lumpuh. Artinya memang harus ada donor. Menurut Sergio, hal ini sangat mungkin dilakukan di masa depan sebab secara teoritis bisa, sebagaimana dilansir Telegraph, 3 Juli 2013. Namun demikian, banyak rekannya yang meragukan bedah yang mencengangkan ini.

Sergio Canavero pertama kalinya mengajukan konsep ini pada tahun 2013 lalu. Ia baru saja menerbitkan makalah untuk jurnal Surgical Neurology International. Dalam makalah itu, ia membeberkan secara terperinci perihal bedah ini, dengan tetap menjaga keutuhan syaraf-syaraf pasien.

Transpalansi atau penyambungan kepala dan tubuh, atau head transplant kepala si A disambungkan dengan tubuh si B.

 

Bagaimana caranya?

Caranya hampir sama dengan apa yang dilakukan pada hewan. Untuk diketahui soal sambung-menyambung kepala dan tubuh ini memang sudah pernah dilakukan pada hewan di tahun 1970. Saat itu salah seorang ahli bernama Robert White sukses menyambungkan kepala monyet jenis rhesus ke tubuh monyet rhesus lainnya.

Tiga dekade kemudian, tepatnya tahun 2001, para ahli AS melakukan operasi serupa dan memang berhasil.

Yang kurang berhasil adalah monyet hasil transplantasi Dr White itu. Semula setelah kepala disambung dengan tubuh, indra penciuman sang monyet sudah berfungsi, sudah mampu pula membuka mata, serta merasakan makanan.

Sayangnya, karena Dr White tidak dapat menyambungkan spinal cord (saraf tulang belakang), akhirnya monyet itu lumpuh dan mati beberapa jam sesudah pembedahan.

Namun konsep tranplantasi kepala, jauh sebelumnya, sudah dilakukan sejak dulu dan pernah berhasil, walaupun berumur singkat. Di tahun 1950-an, ilmuwan Vladimir Petrovich Demikhov dari Uni Sovyet berhasil menciptakan anjing berkepala dua, walaupun hanya hidup beberapa hari.

2 heads dog anjing 2 kepala

Tranplantasi kepala sudah dilakukan sejak tahun 1950-an, ilmuwan Vladimir Petrovich Demikhov dari Uni Sovyet berhasil menciptakan anjing berkepala dua, walaupun hanya hidup beberapa hari.

Lalu percobaan yang sama diteliti untuk manusia? Ya, agak ngeri-ngeri cerdas memang. Tapi sejumlah ahli meragukannya.

Terutama karena susah menyambungkan saraf-saraf tulang belakang itu dengan syarat-syarat di kepala. Dan memang, White sudah pernah gagal melakukannya.

Tapi menurut Canevaro, kegagalan White itu semata karena teknologi pada tahun 1970 belumlah semaju sekarang. “Kemajuan teknologi untuk menghubungkan kembali sumsum tulang belakang sudah mungkin terjadi. Terobosan itu mampu menyembuhkan kelumpuhan yang diderita oleh manusia,” katanya.

Dia lalu menguraikan secara detail perdebatan soal sumsum tulang belakang itu. Hambatan teknis dari usaha penyambungan itu adalah kesamaan sel tulang belakang antara pendonor dan penerima. Sama halnya seperti golongan darah.

“Namun, dengan berkembangnya teknologi, isu itu akan bisa diatasi. Saya yakin, dengan didukung dokter-dokter ahli, operasi penyambungan dapat dilakukan dalam waktu 36 jam dengan biaya kurang lebih dari US$ 13 juta atau £8,5 juta (setara Rp. 128 miliar),” ujar Canavero optimistis.

“Ini bukan fiksi ilmiah, tapi bisa dilakukan pada hari ini. Operasi penyambungan ini mampu memberikan kehidupan baru bagi manusia. Kendala terbesar adalah masalah dana,” tambahnya.

Prosedur transplantasi

Canevaro menambahkan bahwa prosedur transplantasi sama dengan yang dilakukan pada hewan. Menidurkan kedua belah pihak yang akan menjalani transplantasi.

Kemudian kepala yang akan ditransplantasi didinginkan antara 12- 15 derajat Celcius, supaya sel-selnya dapat bertahan hidup tanpa membutuhkan oksigen. Kepala pasien penerima kemudian dihubungkan dengan donor tubuh.

Selanjutnya, ahli bedah punya waktu satu jam untuk memindahkan kedua kepala dan menyambungkan kembali transplantasi kepala ke sistem peredaran dari tubuh donor. Soal batasan waktu satu jam itu mempertimbangkan waktu terlama otak dapat bertahan hidup tanpa aliran oksigen dan darah.

Dalam paper atau makalahnya, ia mengusulkan pemotongan spinal cord dengan pisau bedah tajam, kemudian secara mekanik menyambungkan spinal cord dari salah satu tubuh ke tubuh yang lain.

Dua ujung syaraf tulang belakang mereka kemudian disambung dengan melumuri daerah persambungan menggunakan polyethylene glycol. Sudah ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa bahan kimia ini membentuk pertumbuhan sel-sel pembentuk syaraf tulang belakang.

Pemotongan syaraf tulang belakang dilakukan dengan alat khusus agar tetap utuh. “Pisau bedah mikrotomik berlian adalah salah satunya; pisau nano yang terbuat dari lapisan tipis silikon nitride dengan ketajaman pemotongan nanometer juga menjadi pilihan lain, “ujarnya dalam makalah itu.

“Pemotongan tuntas jadi kunci untuk penyatuan spinal cord. Oleh karena itu, memungkinkan jalur transmisi utama sistem saraf yang membantu membuat saraf (akson) terdekat menyatu dengan akson lainnya,” jelasnya.

Penyatuan itu memanfaatkan fusogen atau sealant, yang memperbaiki kerusakan membran sel akibat cedera secara mekanik.

Sementara kepala disambungkan, tubuh donor harus didinginkan dan diletakkan pada posisi cardiac arrest yaitu perawatan hilangnya fungsi jantung. Kemudian jantung tubuh donor dapat dihidupkan kembali setelah kepala disambungkan.

Kendati uji coba penyambungan kepala ke tubuh tulang belakang belum dicoba, ia tetap yakin. Canavero mengandalkan keberhasilan pada penelitian sebelumnya, yang mana ilmuwan telah menghubungkan kembali spinal cord tikus dan anjing.

Sergio Sergio Canavero

Ahli bedah syaraf, Sergio Canavero dari Turin Advanced Neuromodulation Group.

Dianggap aneh

Namun, klaim dari Canavero langsung ditolak oleh Profesor Anthony Warrens dari British Transplantation Society. Dia mengatakan, menghubungkan kepala dan tubuh manusia tidak ada gunanya. Dia menganggap ini konsep yang benar-benar aneh.

Profesor Anthony tidak sendirian. Dr Calum Mackellar dari Scottish Council on Human Bioethics pun mengatakan konsep yang ditawarkan Canavero tidak masuk di akal.

Belum lagi pertanyaan tentang etika, karena salah satu pasien harus kehilangan nyawanya karena dikorbankan untuk kehidupan satu pasien lainnya. “Tindakan menyambungkan kepala dan tubuh manusia adalah seperti adegan pada film horor,” tuturnya. (Telegraph/vivanews/wikipedia).

Could Human Head Transplants Soon Be a Reality?

A Monkey Head Transplant (Part 1/2)

A Monkey Head Transplant (Part 2/2)

Artikel Terkait Lainnya:

Wow, Tangan Putus Dicangkok di Kaki, Lalu Disambung di Lengan Lagi

Misteri Kematian: Gila!! Ilmuwan Klaim, Kematian Bisa Ditunda

WARNING GRAPHIC CONTENT! Bisnis Transplantasi Ilegal: Kejahatan Yang Belum Ada Dalam Sejarah

[FOTO & VIDEO] WARNING GRAPHIC CONTENT! 10 Bayi Tak Normal Sejak Dalam Kandungan

=>Puluhan Artikel Terkait Dunia Medis, Penyakit & Kesehatan<=

*****

Peneliti: Operasi Sambung Kepala Manusia Bisa Dilakukan

((( IndoCropCircles.wordpress.com | fb.com/IndoCropCirclesOfficial )))

Pos ini dipublikasikan di Ilmu & Teknologi, Penemuan-Penemuan Misterius, Penyakit & Kesehatan. Tandai permalink.

3 Balasan ke Peneliti: Operasi Sambung Kepala Manusia Bisa Dilakukan

  1. diyahfitri berkata:

    Reblogged this on Just Diyah's and commented:
    Weeewww O_o

  2. rahasia berkata:

    Gimana bernafas tuh pas kepalanya copot?

  3. I will Believe berkata:

    DR. Robert White hidup terlalu maju untuk jamannya, membuat dia jadi dikucilkan oleh dunia kedokteran walaupun sebenarnya beliau menyumbang banyak sekali ilmu bedah otak untuk manusia.

    Semoga di jaman depan manusia sudah lebih terbuka melihat sains dan kegunaannya untuk kehidupan manusia.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.