Heboh, Lukisan Prasejarah Berbentuk Mirip Alien Di Papua Barat

Heboh, Lukisan Prasejarah Berbentuk Mirip Makhluk Asing Di Papua Barat

Tim Arkeolog Papua menemukan fenomena misterius pada bebatuan yang terletak di Tanjung Bicari, dekat kota Kaimana, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat, yaitu aneka gambar berserakan di bebatuan yang terletak di kawasan yang sulit dijangkau itu.

Gambar-gambar itu beraneka bentuk, mulai dari tumbuhan, hewan, hingga berbagai peralatan keseharian. Gambarnya memang aneh-aneh, bahkan ada yang mirip dengan gambar alien atau makhluk asing yang belum dikenal.

Provinsi Irian Jaya, Pulau Papua

Tim Balai Arkeologi dari Jayapura tengah berupaya keras untuk mengungkap misteri gambar-gambar di tebing bebatuan di sana.

Apalagi kawasan Tebing Bicari di Papua Barat ini memiliki alam dan pemandangan yang indah sehingga banyak wisatawan datang.

Selain di kawasan Tanjung Bicari ini, Gua Kontilola juga memunculkan cerita nyaris serupa. Gua Kontilola adalah gua horizontal yang terdapat di Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.

Di dalamnya terdapat berbagai macam gambar dengan bentuk yang aneh-aneh. Gua ini sempat menghebohkan media massa tahun 2012 silam karena pada salah satu dindingya ada suatu lukisan yang tak biasa.

Pada salah satu dindingnya terdapat lukisan berbentuk tiga makhluk aneh dan berjari empat. Akan tetapi, dua orang diantaranya hanya bergambar setengah badan. Salah satunya memiliki payudara.

Lukisan pada dinding gua di Papua berbentuk makhluk berpayudara dan berjari empat (kanan), kepalanya botak bundar, kupingnya kecil panjang dan diantara matanya ada bentuk “V” (tengah).

Kepalanya bundar sempurna dan tidak ada rambut di atasnya, serta kupingnya kecil panjang.

Di antara matanya, ada bentuk “V” yang terlihat jelas. Matanya pun bulat sempurna dan tidak ada alis atau bulu mata, beda dengan mata manusia.

Lukisan lainnya pada dinding gua di Papua Barat ini ada yang berbentuk dua makhluk dengan mata bulat besar dan memiliki tiga buah tanduk diatas kepalanya yang bulat. Kedua makhluk itu sepertinya sedang duduk atau jongkok.

Ditengah mereka ada lukisan seekor ikan dan (sepertiya) seekor cumi-cumi. Lukisan ini ada berada di dinding gua dengan ketinggian lebih dari tiga meter. Memang, cukup sulit bagi orang biasa untuk melukisnya.

Diprediksi manusia prasejarah melukis gambar-gambar itu di era 1500 tahun sebelum masehi. Menurut para peneliti, manusia prasejarah di kawasan ini diduga berasal dari Austronesia dan mereka bermigrasi ke Papua.

Tebing di daerah Tanjung Bicari, dekat kota Kaimana, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat, daerah dimana terdapat aneka gambar berserakan di bebatuan

Tak Hanya Lukisan Mirip Alien, Ada Manusia Kangkang

Papua Barat memang banyak menyimpan peninggalan prasejarah. Kepala Balai Arkeologi Jayapura Muhamad Irfan menyampaikan aneka lukisan di dinding itu menyimpan berbagai pesan.

“Motif lukisan pada dinding karst itu ada pula yang berbentuk Manusia Kangkang, ubur-ubur, kadal, dan binatang laut lainnya. Soal manusia kangkang ini selain lukisan mirip alien yang disebut sebagai Matotuo, memiliki arti khusus.

Manusia Kangkang bermakna kesuburan,” jelas dia. Peninggalan prasejarah itu tengah dipelajari. Tim Arkeolog masih terus berupaya mengungkap tujuan dan pesan dari lukisan-lukisan itu.

“Kalau lukisan fauna menggambarkan lingkungan dan bermakna harmoni kosmos. Beberapa panel lukisan juga mengindikasikan pewarisan pengalaman,” urai Irfan. Tak sekedar melukis, manusia prasejarah di kawasan itu dinilai melukis juga sebagai bagian ritual tertentu. Diduga kuat pelukisan dalam kaitan ritual.

Lukisan pada dinding ‘karst’ itu ada pula yang berbentuk ubur-ubur, kadal, dan binatang laut lainnya. Selain lukisan makhluk seperti “alien” ada pula gambar Manusia Kangkang yang disebut sebagai “Matotuo” yang bermakna kesuburan.

Makhluk Mitologi Akibat Daya Khayal?

Kepala Balai Arkeologi Jayapura Muhamad Irfan menjelaskan gambar itu adalah bentuk tokoh mitologi suku-suku di Kaimana. “Itu seni lukis prasejarah, gambar itu gambar mitologi suku-suku di Kaimana pada dinding di tebing kawasan karst,” jelas Irfan seperti yang dikutip dari solopos.com.

“Gambar wujud seperti itu ada karena daya khayal dari para suku terdahulu. Gambar itu makhluk mitologi Matutuo yang dianggap perwujudan leluhur. Itu penggambaran saja, semacam abstraksi atau mungkin bersifat imajiner,” urai Irfan.

Sayangnya tidak dapat diverifikasi apakah itu gambar alien, atau hanya makhluk khayalan belaka. Namun Balai Arkeologi Jayapura Muhamad Irfan sudah menyatakan bahwa itu hanyalah “hewan mitos” tanpa terlebih dahulu menelitinya secara mendalam.

Hingga kini, makhluk apakah yang digambar pada dinding-dinding batu itu belum menjelaskan apakah memang hewan mitos atau mahkluk yang sudah punah atau makhluk yang belum terungkap.

Apalagi letak lukisan berbentuk mahluk aneh dan berjari empat ini ada di dinding gua dengan ketinggian lebih dari tiga meter yang sulit dijangkau untuk melukisnya. Unruk apa mereka melukisnya disana?

Lukisan lainnya pada dinding gua di Papua Barat yang berbentuk makhluk dengan mata bulat besar dan memiliki tiga buah tanduk. Keduanya sepetinya sedang duduk atau jongkok. Ditengah mereka ada lukisan seekor ikan dan (sepertiya) seekor cumi-cumi.

Manusia Prasejarah Melukis Berdasarkan Pengalaman

Dalam dunia sains, segala sesuatu harus dapat dibuktikan secara ilmiah, bukan hanya sekedar mengeluarkan pernyataan atau kesimpulan berupa “mitos”, padahal belum sepenuhnya diteliti.

Banyak penelitian telah membuktikan berupa fakta, bahwa manusia masa kini bahkan prasejarah terkadang melukis atau membuat sebuah artifak berdasarkan pengalaman mereka yang kebanyakan “tak dapat mereka jelaskan” pada masa lampau.

Hal ini banyak terjadi, misalkan sebagai contohnya terhadap penduduk-penduduk pribumi asli di kepulauan-kepulauan Pasifik Selatan diseputaran kepulauan Vanuatu, Fiji, Solomon dan Tuvalu serta sekelilingnya. Pada masa Perang Dunia II, diangkasa kepulauan tersebut sering digunakan sebagai zona pertempuran (dog fight) oleh pesawat Amerika Serikat dan Jepang ketika Perang Pasifik.

Bentuk pesawat buatan tangan suku Vanuatu yang pembuatannya diawali ketika mereka melihat pesawat untuk pertama kalinya.

Pesawat-pesawat tersebut saling kejar-kejaran diatas kepala mereka dan di wilayah sekitar kepulauan Vanuatu serta sekelilingnya sekitar tahun 1945-1948 lalu.  Pada masa itu, penduduk asli setempat belum pernah melihat pesawat terbang seumur hidupnya.

Sejak itu mereka takjub ketika melihatnya dan tak merasa takut oleh rentetan senjata yang di dengarnya. Bahkan beberapa pesawat banyak yang jatuh ke dasar laut berikut pilot yang lengkap dengan pistol atau senapan mereka.

Setelah beberapa tahun kemudian, para tentara AS dan beberapa peneliti mengunjungi pulau-pulau di Pasifik itu. Namun mereka takjub setelah menemukan bahwa para penduduk melukis bentuk-bentuk pesawat terbang tempur lengkap dengan baling-balingnya di beberapa tempat.

Bahkan diantara mereka membuat ukiran dan patung dari kayu yang berbentuk pesawat, persis seperti jenis pesawat yang mereka lihat beberapa tahun lalu. Beberapa diantaranya juga membuat bentuk pesawat dari jerami.

Lalu, suku-suku itu menganggap bahwa beberapa orang AS ini sebagai layaknya dewa atau tuhan. Mereka sangat dielu-elukan dan dipuja dan akhirnya AS membuat pangkalan udara di kepulauan-kepulanuan itu. Hingga kini, penduduk setempat sangat menyukai Amerika dan senang mengibarkan benderanya.

Senjata buatan tangan suku Vanuatu di Pasifik yang mereka tiru dari penemuan senjata asli di dalam pesawat yang jatuh di dasar laut.

Peristiwa ini pernah diangkat oleh National Geographic Channel beberapa tahun lalu. Dan ini adalah bukti sains, bahwa: ketika daya pikir manusia tak dapat memberikan penjelasan terhadap sesuatu objek yang tak mereka ketahui sebelumya, maka mereka akan menggambarnya, melukisnya bahkan memahatnya, mirip seperti apa yang telah mereka lihat pada kala itu berdasarkan pengamatan dan pengalaman mereka.

Bahkan fakta sejarah penemuan ini kemudian menjadi inspirasi dan kemudian diadopsi oleh film fiksi ilmiah Star Trek: Into Darkness pada tahun 2013 lalu.

Terlihat pada film itu, ketika suku asli pribumi pada sebuah pulau melihat pesawat antariksa mereka, lalu mereka menggambarnya.

Sebuah fakta ilmu pengetahuan ini akhirnya diangkat ke layar lebar namun menjadi cerita fiksi. Kembali kepada penemuan lukisan-lukisan di gua Papua Barat dan juga diseluruh dunia, apakah benar atau tidak harus diteliti lebih lanjut.

Namun benar tidaknya lukisan-lukisan prasejarah di Papua Barat yang telah dilukis ribuan tahhun lalu tersebut memang selayaknya jangan dulu diberikan kesimpulan bahwa lukisan-lukisan tersebus hanya mitos yang berdasarkan khayalan manusia, kenapa? Karena belum berdasar pada sebuah fakta yang sebenarnya.  Bisa saja makhluk yang dilukis dalam gua itu adalah hewan crytozoologi yang belum pernah diteliti. (IndoCropCircles.com)

Artikel Lainnya:

Papua Kaya Situs Arkeologi Kuno

Ditemukan Bukti Peradaban Tertua: Lukisan Gua Prasejarah Indonesia Paling Tua Sejagad!

Misteri: Wow! Struktur Mirip “Tembok” Lurus di Dalam Laut Utara Papua

Ilmuwan Kaget! Fosil di Siberia “Kerabat” Orang Papua!

Dusner, Bahasa Langka Dari Papua Coba Diselamatkan Ilmuwan

Setelah Libya , Target AS Selanjutnya Adalah: Papua?!

Konspirasi JF. Kennedy, Sukarno, Suharto, CIA dan Freeport

Ditemukan: Gua Yang Mengungkap Sejarah Tsunami di Aceh

Terkuak, Torehan Kuno Tertua di Dunia Berasal dari Pulau Jawa

Riset Genetik Beri Petunjuk Adanya Spesies Manusia Misterius

Temuan-Temuan Ini Sebut Peradaban Dunia Berasal dari Indonesia

Misteri Batuan di Gunung Padang Mengandung Listrik

Prasasti Heboh Bertulis: “Seluruh Manusia Akan Menghadapi Sesuatu” Menarik Perhatian Para Pejabat

=>Puluhan Artikel Terkait Arkeologi Indonesia Lainnya<=

=>Puluhan Artikel Terkait Arkeologi Dunia<=

Artikel ini juga di forward oleh forum viva.co.id

*****

Heboh, Lukisan Prasejarah Berbentuk Mirip Alien Di Papua Barat

((( IndoCropCircles.com | fb.com/IndoCropCirclesOfficial )))