Pengaruh C.I.A. Di Indonesia

Pengaruh C.I.A. Di Indonesia

cia terorisme in action header

Many people said:

“CIA rules the world..!”

Ketika terjadi pemberontakan, sabotase dan spionase di beberapa negara dunia yang berseberangan dengan kepentingan Amerika, publik dan pengamat langsung menunjukkan jari mereka ke CIA. Apa itu CIA? Apa yang melatarbelakangi berdirinya CIA?

Disini saya coba mengutip beberapa sumber artikel dari wikipedia dan buku ‘Suar Suroso : Bung Karno – Korban Perang Dingin’ serta Confession of EHM dan A Games As Old As Empire.

Apa itu CIA?

spy indonesia logoCIA atau Central Intelligence Agency merupakan agen rahasia pemerintah Amerika Serikat (BIN-nya Indonesia).

Didirikan pada 18 September 1947 sesuai penandatanganan NSA 1947 (National Security Act) oleh Presiden Harry S. Truman

CIA merupakan kamuflase dari OSS (Office of Strategic Services) yang menjadi agen spionase Amerika untuk pemenangan Perang Dunia II (PD II).

Pada saat PD II berkecamuk, Amerika secara diam-diam mengambil kesempatan dengan membangun kekuatan baru secara rahasia di Eropa demi membendung pengaruh komunis.

Kerja keras agen rahasia Amerika semakin bertambah, ketika fasis Hitler mengalami kekalahan dan diikuti kemenangan dan kemunculan kekuatan sosialis dan komunis di Eropa, Asia dan Amerika Latin.

Menghadapi ‘bahaya’ pertumbuhan pesat pengaruh komunis di berbagai negeri tersebut, dan demi mempengaruhi hasil pemilu di Italia [saat itu Italia akan melakukan pemilu, dan dari perhitungan survei, pemilu akan dimenangi Partai Komunis Italia] agar menguntungkan politik Amerika Serikat, diadakannya kampanye di kalangan orang kaya Wallstreet untuk menyumbangkan dana buat melakukan operasi-operasi rahasia.

Dalam hubungan ini, Allen Dulles dengan keras mendesak Pemerintah Amerika Serikat untuk segera mendirikan organisasi-organisasi rahasia demi melakukan berbagai operasi khusus-opsus. Maka pemerintah [AS] menyetujui dan menetapkan dua ketentuan penting mengenai operasi-operasi khusus ini :
1. Harus rahasia
2. Harus masuk akal untuk dapat dibantah adanya keterlibatan Pemerintah [AS], seandainya operasi tersebut terbongkar.
(Sumber : Bung Karno Korban Perang Dingin, hal:103)

Salah satu badan operasi khusus yang didirikan adalah CIA pada tahun 1947.

Fungsi CIA

Seperti dijelaskan di depan, CIA muncul sebagai reaksi perang dingin yakni antara Amerika Serikat (liberal kapitalis) dengan Uni Soviet (komunis-sosialis). Diawal-awal pembentukan, aksi-aksi CIA cukup memuaskan bagi pemerintah AS.

CIA berhasil menenggelamkan paham komunis dan sosialis melalui berbagai konspirasi, sehingga perang ideologi cukup sukses dimenangkan Amerika. Dengan berkurangnya pengaruh Soviet serta hancurnya negara-negara sosialis melalui kudeta dan pemberontakkan, CIA mulai memasuki isu keamanan energi.

Operasi-operasi yang awalnya merupakan perang melawan ideologi (komunis, sosialis dan nasionalis), kini mereka bertugas menguasai negara-negara yang kaya dengan sumber daya alam dan minyak dibawah kendali AS. Mereka terus memburu negeri-negeri yang kaya sumber daya alam, dari Timur Tengah, Amerika Latin, Afrika hingga Indonesia (Buku : Confession Economic Hitman dan A Game as Old As Empire).

how do you spell terroristUntuk memuluskan rencana-rencana kotornya, selalu ada EHM yang mendahului jalan CIA. Indonesia yang kaya raya akhirnya dimiskinkan sejak 1967 hingga saat ini (penjajahan ekonomi).

Dengan bantuan-bantuan ahli ekonomi AS, EHM, CIA, Word Bank, IMF, ADB, negara-negara seperti Indonesia, Panama, Paraguay terjerat utang dan terjajah secara ekonomi.

Begitu juga negara-negara Afrika yang kaya dengan emas, alumunium, dan minyak, rakyatnya mati kelaparan. Yang paling tragis, aksi-aksi lembaga dan organisasi AS ini didukung oleh sejumlah oknum di pemerintahan sejak Orde Baru.

Emas dan Tembaga di Tembagapura disedot habis-habisan oleh Freeport ditengah kemiskinan dan rendahnya pendidikan masyarakat Papua. Kontrak migas pun dilelang seperti barang tidak berharga, dan mengakibat Indonesia terkatung-katung tatkala harga minyak naik (Juli 2008 ) dan konsumsi meningkat di atas 1 juta barel per hari.

Berbagai tindakan kejam perusahaan dan kepentingan Amerika mendapat legitisami hukum lewat beberapa UU (yang jelas melanggar UUD 1945). Kita tidak perlu bingung atas terbitnya beberapa UU (Migas, Pendidikan, Ekonomi), karena  produk hukum Indonesia merupakan titipan pemerintah Amerika.

Selain kedua hal tersebut [ideologi, keamanan energi dan ekonomi], CIA saat ini sedang bingung mengalahkan sejumlah kelompok Islam Radikal yang disebut sebagai teroris seperti Al-Qaeda, Taliban, Hamas, dan Hizbullah.

Keberhasilan CIA

Secara gamplang, CIA berhasil memberi hadiah kepada pemerintah Amerika atas kemenangannya membendung pengaruh komunisme, yakni hancurnya Uni Soviet tahun 1991 (kini Rusia), dan mengucilkan Korea Utara dan Kuba, serta menyeret negara-negara Eropa Timur, Timur Tengah [Arab Saudi, Mesir, Irak, Kuwait, Uni Emirat Arab], Asia Tenggara (Filipina, Singapura, Indonesia), Asia Selatan [Pakistan, Afganistan, ‘India’], Afrika, serta sejumlah negara lain [Jepang, Korsel] menjadi ‘anaknya’.

Disisi positifnya – menurut mereka – banyak kasus yang ditangani CIA seperti peredaran narkotika, organasisi kejahatan internasional, perdagangan senjata gelap, dan beberapa kontra-teroris berhasil dicapai CIA.

  • Beberapa ‘kemenangan sementara’ CIA:

– Berhasil memisahkan Korea Selatan dari pengaruh komunis (BKKPD)
– Berhasil memecahbelah Uni Soviet (1991) (BKKPD)
– Berhasil mengkudeta Pemerintahan Chili (Wikipedia)
– Berhasil menumbangkan Saddam Hussein (EHM)
– Berhasil mengusir Uni Soviet dari Afganistan atas bantuan Taliban (EHM)
– Berhasil men-amerika-kan Jerman Timur/Barat.
– Berhasil mengulingkan Soekarno melalui Gestapu 1965 (Gestapu merupakan kata yang dikenal militer AS : Gerakan September 30 –>format Inggris ; beda 30 September –>format Indonesia) -(BKKPD)
– Berhasil menliberalkan Italia (BKKPD)
– Berhasil menyepahamkan Prancis (BKKPD)
– Berhasil membunuh Presiden Ekuator, Jaime Roldos. (EHM)
– Berhasil membunuh Presiden Panama, Omar Torrijos.(EHM)
– Berhasil menguasai kepentingan Dinasti Saudi.(EHM)
– Berhasil menendang Uni Soviet dari Afganistan (1980-an)
– dan banyak lagi

Kegagalan CIA

Meskipun ada sejumlah keberhasilan CIA, namun banyak catatan hitam CIA yang terbongkar dan gagal.

  • Beberapa Kegagalan CIA:

– Agen CIA kecolongan informasi runtuhnya Tembok Berlin pada tahun 1989
– CIA gagal menjaga WTC, 11 September 2001
– CIA gagal menutup kebohongan senjata pemusnah massal di Irak
– CIA gagal mempertahankan Venezuela, Brazil, Bolivia agar tidak bengis terhadap Amerika.
– CIA gagal melumpuhkan Iran setelah diplomatnya di’segel’ oleh mahasiswa di Teheran (4 November 1979).
– CIA gagalkan memecahkan Indonesia melalui pemberontakkan PRRI-Semesta di tahun 1957.
– Gagal membunuh Soekarno secara langsung
– 14 kali gagal membunuh Fidel Castro
– CIA gagal membelokkan paham di China
– TNI berhasil menembak jatuh pesawat pembom CIA pada 18 Mei 1958 dalam konspirasi PRRI-Semesta. Pilotnya, Allan Pope berhasil ditawan tentara setelah berhasil menyelamatkan diri dengan terjun payung.

Indonesia dan CIA

Sudah menjadi ‘habit’ jika suatu negara yang sangat maju dengan paham kehausan materi dan kekuasaan, mereka akan berusaha memperoleh apa saja dengan cara apapun. Kondisi ekonomi, politik, dan sosial masyarakat Indonesia saat ini tidak terlepas dari tangan-tangan CIA.

CIA sejak lama melihat dan mencermati perkembangan di Indonesia. Indonesia berhasil dijajah kembali (secara ekonomi dan politik) sejak 1967. CIA juga secara meyakinkan telah ikut serta dalam G30S/PKI atau Gestapu 1965.

Lengsernya Soekarno dan pengangkatan Soeharto sebenarnya juga didalangi oleh CIA. Jika dilihat dari perspektif global, CIA mulai merasa risih ketika Soekarno berkoar-koar mendeklarasikan pernyataan anti-amerika di depan publik dan membawa paham nasionalisme ekstrim di Indonesia.

CIA lalu khawatir karena John F Kennedy juga mulai melirik Indonesia dan menjadikan Soekarno sebagai teman. CIA mencium bahwa JFK ini adalah sosok pemimpin yang berbahaya karena visi-misi beliau sangat berbeda dengan agenda bawah tanah yang sedang dijalankan CIA. Atas dasar itulah JFK dibunuh CIA dan Presiden Soekarno berhasil dilengserkan dan digantikan Presiden yang pro-Amerika, Soeharto.

Dan beberapa sumber mengatakan bahwa dalam SETIAP pemilu di Indonesia, banyak dana yang mengalir dari asing (tanpa terbongkar) atas prestasi CIA (masih belum terbukti). Sehingga, menjelang Pemilu 2009, kita harus waspada juga jika AS berkepentingan terhadap calon presiden nanti (jangan sampai  Pemilu Italia 1948 terulang di Indonesia).

Akhir kata, Soekarno, founding father kita hanyalah korban dari instansi CIA. Semoga melalui pengalaman sejarah, rakyat Indonesia paham betul dan merasa memiliki Indonesia. Jaga, rawat dan raihlah kembali Indonesia agar tidak jatuh ditangan asing.

Meskipun Amerika saat ini sedang rapuh, Indonesia harus tetap waspada akan adanya CIA-CIA baru seperti  5 warga Australia [terindikasi spionase] yang masuk tanpa izin di tanah Papua pada September 2008 silam. Begitu juga potensi ‘spy’ yang suatu saat mungkin saja muncul dari negara-negara kuat (China, India) maupun tetangga (Malaysia).

CIA di Timur Tengah

Perlu diketahui bahwa CIA selama ini juga memanfaatkan kelompok Wahabi di dunia untuk menumbangkan setiap pemimpin atau presiden dalam suatu negara. Dalam jaringan bawah tanah, CIA juga memanfaatkan konflik antara suni dan syiah untuk masuk melakukan intervensi dan memecah-belah Islam dari dalam.

Selain itu mereka memanfaatkan konflik tersebut untuk membuat gaduh situasi di Timur Tengah. Selain memanfaatkan konflik suni-syiah, CIA juga memakai propaganda anti-pemerintah.

Taktik propaganda anti-pemerintah ini terbukti ampuh dan efektif dalam menggaet massa yang beraliran islam suni dalam menumbangkan pemimpin seperti Saddam Hussein, Khadaffi, dan pemimpin lainnya.

Nah, sedangkan Indonesia yang merupakan negara dengan Muslim terbanyak, adalah pekerjaan rumah yang besar bagi CIA untuk dapat kembali “menundukkannya” setelah berhasil tunduk patuh di era Orde Baru (New Order) selama 30 tahun.

Kini Indonesia sudah mulai dapat sedikit demi sedikjit “lepas” dari pegaruh kuat Amerika Serikat dan negara-negara imperialis kapitalis liberal sekuler dan lainnya untuk kembali ke jati diri semula, sebagai negara Non-Blok yang berpolitik bebas dan aktif dan disegani dunia.

Namun lepasnya Indonesia buklanlah akhir, melainkan awal bagi CIA yang akan selalu terus dan terus berupaya menggoncangkannya agar tidak pernah stabil dan tenang. Dengan begitu CIA akan bisa membuktikan bahwa dengan dekatnya Indonesia dengannya seperti masa lalu, Indonesia dapat stabil dan tenang.

Tapi semua itu hanya delusi dan khayalan, karena stabil tapi banyak korupsi, ketidak profesionalan, juga tanpa bisa menguasai kekayaan alam untuk dapat mensejahterakan rakyatnya sediri sama dengan percuma.

Kekayaan alam berupa tambang, perikanan, hingga sumber daya manusianya semuanya diekspor, tanpa tahu kapan masa berakhirnya, membuat negara yang kaya raya ini menjadi negara pengemis bagi AS, Israel, Uni Eropa, NATO dan para sekutunya. Indonesia harus dapat bangkit di kakinya sendiri, dan bukan di selangkangan bangsa lain.

Penutup

Karena referensi buku dan artikel yang saya gunakan yakni John Perkins (EHM), Steven Hiat (AGAOAE), Suar Suroso (BKKPD), Wikipedia, belum tentu 100% benar, maka kritik, saran, koreksi dan masukan sangat saya harapkan. Untuk mendapatkan artikel yang lengkap mengenai CIA silahkan baca di: http://en.wikipedia.org/wiki/CIA .

Thanks to (echnusa) (nusantaranews.wordpress )

Sumber Referensi :


Jejak CIA di Indonesia

Seorang agen CIA ditangkap di Bogor. Cerita beginian sudah sering terjadi.

Bob Marshall  ditangkap ketika mengurus paspor di Bogor, Jawa Barat. Diduga pendatang haram, eh ternyata lelaki ringkih itu adalah agen Central Intelligence Agency (CIA) Amerika Serikat. Kini Marshall meringkuk di ruang tahanan Mabes Polri. Siapa si Marshal ini baca : Agen CIA Ditangkap di Bogor.

Beroperasinya agen CIA di Indonesia bukan kisah baru. Sejumlah buku – dari yang akademis hingga yang cuma bermodal teori konspirasi – mengisahkan sepak terjang mereka semenjak jaman Soekarno.

Legacy of Ashes, the History of CIA, karya Tim Weiner seorang wartawan The New York Times, misalnya, juga berkisah bagaimana mereka beroperasi.  CIA bahkan pernah mengklaim memiliki agen yang cerdas di sini yakni Adam Malik, yang di belakang hari diangkat menjadi Menteri Luar Negeri oleh Presiden Soeharto. (vivanews)


Adam Malik, CIA, Tiga Serangkai dan Operasi Tas Hitam

Tim Weiner.JPG

Tim Weiner (born June 20, 1956) is a former New York Times reporter, author of four books and co-author of a fifth, and winner of the Pulitzer Prize. (wikimedia)

Dari 800 lebih halaman di buku ‘Membongkar Kegagalan CIA’ karya Tim Weiner, wartawan The New York Times yang pernah meraih Pulitzer, cerita soal Indonesia hanya makan 5 halaman saja, dimulai pada halaman 329.

Meski sekelumit, namun pengakuan perwira CIA bahwa Adam Malik adalah agen CIA menggegerkan Tanah Air.

“Saya merekrut dan mengontrol Adam Malik,” ujar Clyde McAvoy, perwira CIA itu, dalam sebuah wawancara pada tahun 2005.

McAvoy bertemu dengan Adam Malik di sebuah tempat rahasia dan aman di Jakarta pada 1964.

“Dia adalah pejabat Indonesia tertinggi yang pernah kami rekrut,” tambah McAvoy.

Adam Malik dirinci lebih dalam lagi setelah itu. Disebutkan, dalam beberapa minggu yang menegangkan pada bulan Oktober 1965, Negara Indonesia terpecah dua.

Tim Weiner menulis:

“CIA berusaha mengkonsolidasi sebuah pemerintah bayangan, sebuah kelompok tiga serangkai yang terdiri atas Adam Malik, Sultan yang memerintah di Jawa Tengah, dan perwira tinggi angkatan darat berpangkat mayor jenderal bernama Suharto.

Malik memanfaatkan hubungan dengan CIA untuk mengadakan serangkaian pertemuan rahasia dengan Duta Besar Amerika yang baru di Indonesia, Marshall Green.

Sang Duta Besar mengatakan bahwa dia bertemu dengan Adam Malik ‘di sebuah lokasi rahasia’ dan mendapatkan ‘gambaran yang sangat jelas tentang apa yang dipikirkan Soeharto dan apa yang dipikirkan Malik serta apa yang mereka usulkan untuk dilakukan’ buat membebaskan Indonesia dari komunisme melalui gerakan politik baru yang mereka pimpin, yang disebut Kap-Gestapu.……..“

Tim Weiner juga menulis:

“Pada pertengahan bulan Oktober 1965, Malik mengirimkan seorang pembantunya ke kediaman perwira politik senior kedutaan, Bob Martens, yang pernah bertugas di Moskow ketika Malik juga bertugas disana sebagai diplomat Indonesia. Martens menyerahkan kepada utusan Malik itu sebuah daftar yang tidak bersifat rahasia, yang berisi nama 67 pemimpin PKI, sebuah daftar yang telah dia rangkum dari kliping-kliping surat kabar komunis.”

Pada bagian lain disebutkan juga:

“Duta Besar Green, McGeorge Bundy (Penasihat Keamanan Nasional) dan Bill Bundy (Asisten Menlu untuk Timur Jauh), melihat Suharto dan Kap-Gestapu layak mendapat bantuan AS.

Namun Duta Besar Green mengingatkan bahwa bantuan itu tidak boleh berasal dari Pentagon atau Deplu. Program bantuan itu tidak akan bisa dirahasiakan; risiko politisnya sangat besar. Akhirnya disepakati bahwa uang itu harus ditangani oleh CIA.

Mereka sepakat untuk mendukung militer Indonesia dalam bentuk bantuan obat-obatan senilai US$ 500.000 yang akan dikirimkan melalui CIA dengan pengertian bahwa angkatan darat akan menjual obat-obatan tersebut untuk mendapatkan uang tunai.”

Dubes Green, setelah berunding dengan Hugh Tovar, mengirimkan pesan telegram kepada Bill Bundy, yang merekomendasikan pembayaran uang dalam jumlah yang cukup besar kepada Adam Malik:

“Ini untuk menegaskan persetujuan saya sebelumnya bahwa kita menyediakan uang tunai sebesar Rp 50 juta (sekitar $ 10 ribu) buat Malik untuk membiayai semua kegiatan gerakan Kap-Gestapu. Kelompok aksi yang beranggotakan warga sipil tetapi dibentuk oleh militer masih memikul kesulitan yang diakibatkan oleh semua upaya represif yang sedang berlangsung…”

Kesediaan kita untuk membantu dia dengan cara ini, menurut saya, akan membuat Malik berpikir bahwa kita setuju dengan peran yang dimainkannya dalam sebuah kegiatan anti-PKI, dan akan memajukan hubungan kerja sama yang baik antara dia dan angkatan darat.

Kemungkinan terdeteksinya atau terungkapnya dukungan kita dalam hal ini sangatlah kecil, sebagaimana setiap “operasi tas hitam” yang telah kita lakukan.”

Tim Weiner juga menulis:

“Sebuah gelombang besar kerusuhan mulai meningkat di Indonesia. Jenderal Suharto dan gerakan Kap-Gestapu telah membunuh begitu banyak orang.

Dubes Green kemudian memberi tahu Wapres Hubert H Humprey dalam sebuah pembicaraan di kantor wakil presiden di Gedung Capitol bahwa “300.000 sampai 400.000 orang telah dibantai” dalam “sebuah pertumpahan darah besar-besaran”.

Wakil Presiden menyebutkan bahwa dia telah mengenal Adam Malik selama bertahun-tahun, dan Dubes memujinya sebagai “salah satu orang terpintar yang pernah dia temui.”

Malik dilantik sebagai menteri luar negeri, dan dia diundang untuk berbincang-bincang selama 20 menit dengan Presiden Amerika di Oval Office. Mereka menghabiskan waktu berbincang-bincang tentang Vietnam.

Pada akhir pembicaraan mereka, Lydon Johnson mengatakan bahwa dia memiliki perhatian amat besar tentang perkembangan di Indonesia dan dia mengirimkan salam hangatnya untuk Malik dan Suharto. Dengan dukungan AS, Adam Malik (22 July 1917 – 5 September 1984) kemudian terpilih menjadi ketua Sidang Umum PBB.” (Sumber : detiknews.com/nrl/anw)


Sebelum 1965, CIA Gembleng Pemuda Indonesia Jadi Agen Intelijen

Sudah lama Amerika dan Badan Rahasianya CIA, terlibat dalam perubahan politik di Indonesia. Sejak 1950 an, tiap tahun Amerika bahkan melatih puluhan pemuda Indonesia di usia belasan, menjadi agen intelijen.

Kisah pelatihan orang Indonesia jadi agennya CIA oleh instruktur dari Central Intelligence Agency (CIA) bernama Gilbert Layton itu diungkap Kenneth J Conboy dalam bukunya, “Intel, Inside Indonesia’s Intelligence Service.”

intel-inside-indonesias-intelligence-service

“Intel, Inside Indonesia’s Intelligence Service.” oleh Kenneth J Conboy.

Menurut Ken, angkatan pertama kursus intelijen itu pesertanya sebanyak 17 orang. Mereka diseleksi dari 50 orang pemuda usia 20-an tahun oleh Soemitro Kolopaking, bekas Bupati Banjarnegara yang dikenal dekat dengan Bung Hatta, waktu itu Wakil Presiden.

Berangkat dari Semarang, Jawa Tengah, para calon agen intelijen gemblengan CIA itu naik kapal dagang dengan awak kapal berkebangsaan Jepang di akhir 1952.

Setelah tiga hari membelah ganasnya lautan, Kapal Maria Elisa yang mereka tumpangi sampai di Selat Makassar.

Di situ, sudah menunggu pesawat intai Amfipi PBY Catalina yang kemudian mengangkut belasan pemuda itu ke hanggar kecil di Pangkalan Udara Clark Filipina, 80 kilometer dari Manila.

Malamnya mereka diangkut ke Pulau Saipan, (kordinat 15°11′43.5″N 145°44′38.2″E )pulau tersembunyi di tengah laut Pasifik Selatan yang sejak 1950 menjadi pangkalan militer Amerika Serikat untuk kawasan Asia Pasifik. “Di sana sudah menunggu instruktur Central Intelligence Agency, Gilbert Layton,” tulis Ken.

Gilbert Layton, tentara cadangan kavaleri selama Perang Dunia II ditugaskan CIA, segera sesudah badan ini dibentuk tahun 1947. Layton diminta melatih agen baru dari dua negara sekutu terdekat Amerika di kawasan Pasifik yaitu Korea dan Taiwan.

Pelatihan itu terjadi karena peran Hatta dan Sultan Hamengku Buwono IX yang waktu itu Menteri Pertahanan. Keduanya menyetujui tawaran Merle Cochran, Duta Besar Amerika untuk Indonesia yang bersedia melatih pemuda Indonesia jadi agen intelijen.

Ini tawaran sulit karena Indonesia berhaluan non-blok sementara negara membutuhkan kemampuan intelijen strategis secara mendesak. Cochran mengajukan syarat, bantuan diberikan asal Indonesia menolak komunis.

Menurut Ken yang mewawancara salah satu angkatan pertama kursus intelijen CIA, mereka digembleng latihan berat di pulau berbatu itu. Selain juga paramiliter dan kode morse.

Program itu diulang lagi tahun 1953 dengan 19 orang selama tiga bulan. Mereka seperti halnya angkatan Saipan pertama, dikirim ke seluruh Indonesia dengan beragam tugas. Begitu terus hingga 1958.

Selain menghadang komunis, belakangan para lulusan Saipan ternyata juga ‘disiapkan ” mengoyang pemerintahan Sukarno melalui PRRI/Permesta.

Kursus intelijen CIA di Saipan adalah satu dari banyak bantuan Amerika terhadap militer Indonesia sejak 1950. Paul F Gadner, pejabat dinas luar negeri Amerika yang pernah tinggal di Indonesia dalam bukunya 50 tahun Indonesia-Amerika menulis, ada 2800 ribu perwira Indonesia belajar selama 1952 – 1965.

Aneka rupa pendidikan diberikan, dari intelijen hingga latihan tehnis perang modern, hingga sekolah komando di Fort Bragg dan Fort Leavenworth, Kansas hingga belajar manajemen di sejumlah kampus seperti University of Piitsburgh dan Syracuse University hingga Havard.

Peter Dale Scott, ahli dari University of California, Berkeley, dalam makalahnya di Pacific Affairs, 1985 menyebut, lebih dari US $ 10 juta dikucurkan tiap tahun untuk bantuan pelatihan militer Indonesia. “Tujuannya adalah brainwash” kata Teddy Rusdy, bekas Direktur Badan Intelijen Strategis (BAIS).

Bantuan kian menderas sejak 1958, setelah kegagalan CIA mendongkel Sukarno melalui PRRI /Permesta.

Dewan Keamanan Nasional Amerika menyetujui bantuan senilai US $ 20 juta dan merancang pelatihan militer sebagai cara untuk menanamkan pengaruh lebih luas di kalangan tentara dan bersandar kepada mereka untuk mencegah PKI.

“Amerika terbiasa berhubungan dengan perwira anti-komunis yang dilatih di Leavenworth yang mengajarkan gaya Amerika secara khusus”, kata Adam Henry Hughges, peneliti asal Australian National University melalui surat elektronik kepada Tempo. (Sumber: tempo.co.id)


Kisah Intel CIA di Bogor

Bahaya bermain ‘agen ganda’.

Dia jauh dari sosok agen rahasia dalam film spy Amerika yang kerap kita tonton. Robert Marshall Read tidaklah gagah. Usianya 56 tahun. Badannya ringkih, dan rambutnya putih perak. Hidungnya khas: tinggi berlengkung tajam.

Sudah sepekan lelaki itu meringkuk di sel pojok kanan lantai satu gedung Badan Reserse Kriminal Polri di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan. Tapi dia memang agak istimewa. Selama ditahan, selnya kerap dikunjungi warga asing.

Siapa Marshall? Dua informasi berbeda mencuat tentang lelaki ini. Ada yang bilang dia agen Central Intelligence Agency (CIA) yang bermarkas di Washington DC, Amerika. Sebaliknya, dia disebut-sebut buronan lembaga mata-mata kelas wahid itu.

Tapi mari berpegang pada keterangan resmi Mabes Polri, bahwa Marshall adalah bekas CIA, dan sekaligus buronan lembaga mata-mata itu. Dia dituduh terlibat perdagangan senjata api gelap, dan sejumlah kejahatan lain di Amerika, Inggris, dan Rusia.

Kata polisi, Marshall agen yang licin. CIA memburunya sejak 1974. Mengantongi 50 paspor berbagai negara, dia bisa melanggang ke pelbagai penjuru dunia.

Pada Agustus 2007, dari Johor, Malaysia, dia menyeberang ke Batam.  Di Indonesia, petualangannya lebih seru. Dia jatuh cinta dengan Lisna Herawati saat berada di Jakarta. Dia pun menikah dengan gadis 32 tahun itu. Mereka menetap di Cianjur. Lengkap dengan KTP dan paspor setempat.

Enam bulan kemudian, Marshall hendak meninggalkan Indonesia. Bersama Lisna, dia mengurus paspor di Kota Bogor, pada Januari 2008. Tapi, entah salah pada bagian apa, petugas Imigrasi di Bogor curiga. Kepala Imigrasi Bogor meneruskan informasi ini ke Kedutaan Besar Amerika. Lalu kedutaan itu mengutus tiga petugasnya. Di sinilah pertama kali muncul cerita Marshall adalah buronan CIA itu.

Setelah penangkapan itu, tak jelas di mana Marshall berada. Cerita soal dia simpang-siur. Informasi dari petugas Imigrasi saat itu, Marshall segera dideportasi ke Amerika.

Senin 14 Januari 2010. Seorang calo paspor, R. Simbolon, datang ke kantor Imigrasi Bogor di Jalan Ahmad Yani, Tanah Sareal, Kota Bogor. Simbolon membawa dokumen atas nama Robert Marshall Reid. Tujuannya mengurus paspor. “Dia menempuh prosedur normal,” kata Kepala Imigrasi Bogor, Ahmad Hasaf.

Petugas pun meminta Simbolon membawa Marshall pada Selasa 15 Januari 2010. Lelaki itu tiba pukul 10.30 WIB, bersama istrinya Lisna Herawati. Petugas mewawancarainya kembali. Aneh memang. Petugas imigrasi seperti tak punya data pemeriksaan Marshall dua tahun silam.

Tapi toh tetap ada yang mencurigakan. Marshal mengaku warga Indonesia keturunan Inggris. Namun gagap bicara Indonesia. “Padahal seluruh dokumennya menunjukkan dia Indonesia asli,” kata Ahmad.

Marshall punya kartu tanda penduduk bernomor 09.5005020352.0248 yang diteken Lurah Cempaka Putih Timur, Rugan M. Faisal. Di dalam KTP itu tertulis Robert beragama Islam, lahir di Jakarta, dan beralamat di Jalan Cempaka Putih Tengah XV/6 RT 01/08, Jakarta Pusat.

Selain KTP, ada juga buku nikah bernomor 134/52/III/2006, diteken H. Damar yang disebut petugas Kantor Urusan Agama Mampangprapatan, Jakarta Selatan. Di kolom isteri tertera nama Lisna dengan wali nikah Badang, seorang purnawirawan TNI.

Dokumen itu diduga palsu. Untuk kedua kalinya Marshall digiring ke ruang Pengawas dan Penindak Keimigrasian. Sayangnya, si calo Simbolon yang hendak diperiksa sudah kabur duluan. Lisna juga tak bisa menjawab soal status kewarganegaraan Marshall. ”Selanjutnya, saya melaporkannya ke Kedutaan Amerika,” kata Ahmad.

Hari itu juga tiga petugas Kedutaan Amerika datang ke Bogor. Setelah berbicara dengan Marshall dan meneliti data-datanya, tiga petugas itu mengakui Marshall warga negara mereka. “Disebutkan, Marshall pelaku tindak kriminal dan buronan tiga negara yakni AS, Inggris dan Rusia,” katanya.

Menurut informasi dari Kedutaan Amerika yang masuk ke Ahmad, Marshall terlibat kasus cek kosong, pemalsuan dokumen, dan senjata illegal. Cerita ini persis seperti disampaikan petugas Kedutaan Amerika dua tahun lalu.

Sehari kemudian, Marshall dititipkan ke tahanan Mabes Polri. Di sinilah muncul informasi Marshall adalah agen CIA. “Kami mencari tahu apa motifnya berada di Indonesia,” kata Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri, Komisaris Jenderal Ito Sumardi.

Jejak CIA di Indonesia, sepertinya juga bukan hal baru. Setidaknya, cerita itu sudah muncul sejak lembaga intel berdiri 1947. Pada masa itu, Harry S. Truman memimpin Amerika (1945-1953), dan dia membuat doktrin mengisolasi Uni Sovyet secara politik dan ideologi. Amerika lalu rajin menghadang komunisme di seluruh dunia.

Pada masa Sukarno, yang anti imperialisme, dan condong ke Partai Komunis Indonesia, Indonesia menjadi intaian CIA. Tercatat sejumlah pemberontakan dalam negeri, disebut-sebut berkait dengan intelijen Amerika. Sepak terjang lembaga intel Abang Sam ini pernah diulas tajam dalam Legacy of Ashes, the History of CIA, karya Tim Weiner, wartawan The New York Times, pemenang Pulitzer.

Setelah Sukarno tumbang, cerita soal intel Amerika beraksi di Indonesia muncul samar-samar. Layaknya organisasi intel, tak tercium geraknya. Paling banter, tudingan diarahkan ke jaringan Amerika di lingkaran elit teknokrat. Pada awal orde baru, sempat mencuat sebutan Mafia Berkeley, semacam koneksi elit pendukung orde baru, yang dididik di Universitas Berkeley, California, Amerika.

Nama CIA juga timbul tenggelam. Terakhir, misalnya, ada tudingan Laboratorium Namru-2 di Departemen Kesehatan bekerja untuk kepentingan intelijen Amerika. Namru adalah kerjasama Departemen Kesehatan RI dan Angkatan Laut Amerika sejak 1975.

Dua lembaga swadaya masyarakat, An Nashr Institute dan Medical Emergency Rescue Committee menuding lab itu bekerja untuk intelijen Amerika. Para peneliti Namru, kata mereka, boleh membawa penelitian ke luar Indonesia tanpa diperiksa.

Terakhir, nama CIA mencuat tatkala penangkapan Umar al Faruq di Bogor pada 2002. Dicokoknya al-Faruq adalah bagian “perang melawan teror” yang digelorakan George W Bush setelah serangan al-Qaidah pimpinan Usamah bin Ladin, ke dua menara WTC di New York, 11 September 2001.

Amerika menuding Al-Faruq kaki tangan jaringan bin Ladin di Asia Tenggara.  Persembunyian Umar terbongkar setelah polisi mendapat bisikan informasi dari  CIA. Al-Faruq lalu dijebloskan ke penjara Amerika Serikat di Bagram, Afghanistan. Memang, ada cerita dia berhasil kabur, dan kembali ke Irak, negara kelahirannya. Lalu, Al-Faruq diberitakan tewas dalam pertempuran di Basra, Irak Selatan, pada Oktober 2006.

Sejak itu, nama intel Amerika kerap muncul dalam aksi anti teroris di nusantara. Tentu saja, semua dalam format kerjasama Amerika-Indonesia.

Lalu apa tugas si ‘agen’ Marshall yang tertangkap di Bogor ini? Pemeriksaan pun dilakukan intensif oleh berbagai lembaga. Selain polisi, Marshall juga ditelisik oleh aparat Kementerian Politik Hukum dan Keamanan, Kementerian Luar Negeri, dan Badan Intelijen Negara (BIN).

Tapi jawabannya toh sama. Kepada penyidik, Marshal menampik bahwa dirinya adalah CIA. Sayangnya, tak banyak informasi keluar dari mulutnya.  Dari Kedutaan Besar Amerika juga tak ada komentar soal ini.

Sampai lelaki berhidung tinggi dengan lengkung tajam itu dipaksa pulang ke negerinya, Marshall hanya dinyatakan bersalah karena satu hal: melanggar aturan imigrasi. “Soal intelijen saya belum tahu,” kata Ito Sumardi. (Laporan: Ayatullah Humaeni (Bogor) vivanews)


VIDEO:

Jejak CIA dalam Tragedi 1965 (Bahasa Indonesia by Tempo): PART-1 | PART-2 | PART-3

U.S.-Backed Genocide Indonesia, 1965, CIA coup ofDemocraticallyElected Sukarno

Madsen: ‘CIA involved in Jakarta bombings’

CIA SPECIAL AGENT DENNIS ENDE: CIA USES PEACECORPS TO SPY ON INDONESIA


Artikel Lainnya:

Mossad di Indonesia: Ketika Orde Baru Mulai “Main Mata” Dengan Israel

Rezim Orde Baru: Ketika Indonesia Menjadi Kapitalis

[Perang Antar Panglima] Tragedi 1998: Gerakan “Pasukan Liar”, Oleh Prabowo atau Wiranto?

SEJARAH YANG TERPENDAM – Tragedi Minggu Berdarah 1982 Militer Era Orba: Tembaki Warga Hingga Tewas Saat Kampanye Pemilu 1982 di Jakarta

Mantan Kakostrad Kivlan Zen Mengaku Tahu Dimana Aktivis 1998 Dibantai

Bahas Tuntas: “Pembantaian Glodok” Tahun 1740 (Tragedi Angke / Geger Pacinan)

[FOTO] Terkuak: Misteri Luka Jenazah 7 Pahlawan Revolusi!

Prabowo Tegaskan Ada Kekuatan Dunia Ingin Lemahkan Indonesia

Konspirasi JF.Kennedy, Sukarno, Suharto, CIA dan Freeport

[KEKAYAAN SUHARTO] Cakupan, Dampak & Tanggungjawabnya Terhadap Rakyat

Ketika Suharto Dipecat Tidak Hormat Oleh Jenderal Nasution

Komunistophobia: Komunis Di Indonesia Merupakan Kata Haram Dan Menakutkan

Beginilah Cara “Bagi Tugas” 15 Anggota DPR Saat Korupsi Hambalang Rp 2,5 Trilyun!

TOP SECRET: “Operasi Alpha” Sangat Rahasia Era Rezim Orde Baru, Terkuak!

Wow! Ternyata Indonesia Miliki Cadangan Uranium 70.000 Ton!!

Penempatan 60% Tentara AS di Australia : 8 Tahun Lagi, Perang Beralih ke Asia Pasifik!

Setelah Libya, Target AS Selanjutnya Adalah: Papua

Inilah 11 Sifat Manusia Indonesia Yang Membuat Negaranya Takkan Bisa Maju

Inilah Puluhan “Operasi Bendera Palsu” (False Flag Operation) Yang Diakui Pemerintah Dunia

[CLASSIFIED] Proyek Mind Control CIA “Project MK-Ultra”

Awas Mind Control! Senjata Masa Depan Pengendali Pikiran, Teknologi Pengontrol Saraf Otak

Artikel ini juga di forward oleh forum.viva.co.id


Pengaruh C.I.A. Di Indonesia

((( IndoCropCircles.com | fb.com/IndoCropCirclesOfficial )))

Pos ini dipublikasikan di Konspirasi Indonesia, Pro Satanic dan tag , , , , , , , , , . Tandai permalink.

15 Balasan ke Pengaruh C.I.A. Di Indonesia

  1. benty berkata:

    ulas yg masa kini dong (era 80an – 2000an)

  2. johnpaggans berkata:

    nice article gan, soal CIA udh bukan rahasia lagi.

  3. yally berkata:

    CIA kok di lawan….

  4. damae wardani berkata:

    mantap artikelnya. nuhun pisan sudah membantu tugas saya, 🙂

  5. waskito berkata:

    andaikan seperti masa si Pope ditangkap bisajadi senjata sukarno utk harga tawar tingi indonesia dengan ponakan Sam itu,mungkin Indonesia akan lebih di hargai, jika seperti ini kalo emang kang marshall itu agen CIA dapat dipastikan indonesia dapat dianggap negara yang lemah dari semua sisi, mengerti maksudnya kan?? ini hanya pandanganaas

  6. Sulist berkata:

    ‘Kebenaran dapat ‘dikalahkan’ oleh kejahatan yg terorganisir’…seperti sepak terjang CIA, Mossad, Freemason selama ini di seluruh dunia.

    Banyak artikel & buku yg membahas sepak terjang mrk, tujuannya utk kekayaan/gold dan kekuasaan/pengaruh. Kl melihat kebelakang lg siapa2 yg ikut mensupport mrk, maka akn ada kekuatan ‘ the invisible hand’ tangan2 yg tdk terlihat, tp sangat powerfull, yaitu dajjal lewat propaganda melalui media, politik, ekonomi dll, semua bermuara kesana. Mungkin udh sunatullah kl keberadaannya akn selalu ada dr jaman para nabi hingga hr kiamat nanti, sbg ujian keimanan manusia yg beriman kpd Allah, Swt. Sang Maha Pengatur.

    Sedikit memberi harapan/menguatkan sy tentang sepak terjang & keberadaan mrk (CIA, Illuminati/Freemason & anasir asing yg ingin Indonesia hancur) adalah uraian dr salah satu Wali Allah pimpinan ponpes besar d jatim bahwa Indonesia adalah negeri yg paling banyak jumlah wali2 Allahnya, org2 sholeh yg takut kpd Tuhan, mrk tersembunyi dr khalayak ramai, keberadaanya akn menyulitkan mrk2/kekuatan asing yg ingin menghancurkan Indonesia krn doa & ketulusan hatinya langsung diijabah/dikabulkan Allah Swt, pesan ini sekaligus hrs jd pijakan kita utk lebih mendekatkan diri Kpd-Nya, menjadi pribadi2 baik agar selalu dlm penjagaan & perlindungan-Nya.

    Kita tentu miris melihat negeri2 muslim d afrika,timteng yg porak poranda krn perang saudara spt mesir, suriah, irak, libya krn propaganda kekuatan2 dajjal & antek2nya. Semoga Nusantara Indonesia & kita semua senantiasa dilindungi dr fitnah2 dajjal yg semakin gencar saat ini. Wallahuallam.

  7. Wal Suparmo berkata:

    Bahkan Presiden Kennedy kemungkinan besar dibunuh oleh CIA sehingga memang yg berkuasa di Amerika dan dunia adalah CIA. CIA memang membantu Bedlanda dalam arti Amerika tidak sudi bahwa Marshall Plan yg sangat besar dan dibutuhkan Belanda yg hancur lebur dalam Perang Dunia II, dipergunakan untuk perang kolonial di Indoneia.Sehingga Amerika mengancam ,Belanda tidak akan diberi Marshall Plan jika tidak keluar dari Indonesia. Sehingga Berlanda belum pernah menyerah kepada TNI/Pejuang tetapi sedikitnya setengnyha adalah karena hasil perjuangan DIPLOMASI.Tetapi yg dibanggakan selalu hanya pejuangan fisik (TNI/Pemuda) dan mereka selalu menuntut penghargaan dan bagaian dan ikmbalan yg paling besar yg adalah hal yg tidak adil.Ada tambahan lain?.

  8. jay moluccan indo berkata:

    kecewa dgn pemerinta saat ini…
    Lemah banget, takut amat sama US, fuck buat org kulit putih…

  9. ary berkata:

    CIA CIA CIA CIA (tangan kejepit)

  10. aldistra berkata:

    We’re watching you, anywhere & anytime !!!!!!
    *by : CIA & NSA !!!!

  11. Fathkur rohman berkata:

    Saya baru membaca bebearapa artikel di situs ini.. Dan…. Semuanya membuat saya kagum…
    Menginspirasi dan membuat saya berfikir tentang banyak hal yang sangat rahasia di dunia ini… Untuk hanya sekedar kita tau ataupun mendalami rahasia2 itu…

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.