9 Gempa Bumi di Indonesia Yang Tercatat Dengan Jumlah Korban Ribuan Jiwa
Berikut ini adalah gempa-gempa yang pernah terjadi sepanjang sejarah di Indonesia yang telah tercatat dengan korban jiwa ribuan orang. Namun ada beberapa gempa bumi yang lebih besar lainnya dari daftar ini, namun tak tercatat jumlah korban jiwanya dikarenakan gempa tersebut terjadi pada abad ke-18. Berikut gempa-gempa tersebut:
9. Gempa Padang, Sumatera Barat, 2009
Korban : 1.117 (1.117 tewas, 1.214 terluka parah dan 1.688 luka ringan)
Tanggal : 30 September 2009
Magnitude : 7.9
Gempa Bumi Sumatera Barat 2009 terjadi dengan kekuatan 7,6 Skala Richter di lepas pantai Sumatera Barat pada pukul 17:16:10 WIB tanggal 30 September 2009. Gempa ini terjadi di lepas pantai Sumatera, sekitar 50 km barat laut Kota Padang.
Gempa menyebabkan kerusakan parah di beberapa wilayah di Sumatera Barat seperti Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kota Bukittinggi, Kota Padangpanjang, Kabupaten Agam, Kota Solok, dan Kabupaten Pasaman Barat.
Menurut data Satkorlak PB, sebanyak 1.117 orang tewas akibat gempa ini yang tersebar di 3 kota & 4 kabupaten di Sumatera Barat, korban luka berat mencapai 1.214 orang, luka ringan 1.688 orang, korban hilang 1 orang. Sedangkan 135.448 rumah rusak berat, 65.380 rumah rusak sedang, & 78.604 rumah rusak ringan.
8. Gempa Pulau Nias, Sumatera Utara 2005
Korban : 1.346
Tanggal : 28 Maret 2005
Magnitude : 8.6
Gempa Bumi Sumatera 2005 terjadi pada pukul 23.09 WIB pada tanggal 28 Maret 2005.
Pusat gempanya berada di kordinat 2° 04′ 35″ U 97° 00′ 58″ T, 30 km di dasar Samudra Hindia, sejauh 200 km sebelah barat Sibolga, di lepas pantai Pulau Sumatera, atau 1.400 km barat laut Jakarta, sekitar setengah jarak atau antara dua pulau, yaitu Pulau Nias dan Pulau Simeulue.
Catatan seismik memberikan angka 8,7 skala Richter (BMG di Indonesia mencatat 8,2) dan getarannya terasa hingga Bangkok, Thailand, sekitar 1.000 km jauhnya. Dengan kekuatan sebesar 8,7 SR, gempa ini merupakan gempa Bumi terbesar kedua di dunia sejak tahun 1964.
Segera setelah terjadi, muncul peringatan akan kemungkinan datangnya tsunami yang akhirnya tidak terjadi. Gempa ini kemungkinan terpicu oleh gempa sebelumnya pada bulan Desember 2004, yaitu gempa Bumi Samudra Hindia 2004 (pada point urut #1).
7. Gempa Pulau Bali 1917
Korban : +1500 (minimal)
Tanggal : 20 Januari 1917
Magnitude : 6.6
Pada tanggal 21 Januari (atau 20 Januari pukul 23:11 UTC) Gempa di Bali terjadi pada pukul 06:50 waktu setempat.
Magnitudo diperkirakan sebesar 6,6 Skala Richter pada gelombang permukaan, dan memiliki intensitas yang dirasakan maksimal Level IX (kekerasan) skala intensitas Mercalli.
Gempa yang kuat ini menyebabkan tanah longsor dan mengakibatkan kerusakan luas di seluruh Bali, terutama di bagian selatan pulau.
Karena gempa ini memicu banyaknya tanah longsor maka menyebabkan 80% dari 1.500 korban tewas disebabkan longsoran tanah yang menimbun desa-desa.
6. Gempa Palu / Donggala, Sulawesi Tengah 2018
Korban : > 1.649 tewas, >600 luka, > 100 hilang, >16.000 mengungsi)
Tanggal : Jumat, 28 September 2018
Magnitude : 6.0 – 7.4 (multiple)
Gempa bumi pada Jumat tanggal 28 September 2018 ini terjadi beberapa kali (multiple), dan yang paling kuat sebesar 7.4 M pukul 18.02 WITA waktu setempat (17.02 WIB.
Gempa bumi ini diikuti gelombang tsunami yang melanda pantai barat Pulau Sulawesi bagian utara.
Pusat gempa bumi (episentrum) berada di darat, sekitar Kecamatan Sirenja, 26 km utara Donggala dan 80 km barat laut kota Palu dengan kedalaman 10 km.
Gempa bumi terjadi karena pergeseran sesar mendatar dari sesar Palu-Koro yang membentang dari utara-barat laut ke selatan-tenggara di sepanjang pegunungan Sulawesi Tengah.
Sesar Palu-Koro termasuk sesar yang paling aktif, laju pergerakan di sepanjang Sesar Palu-Koro diperkirakan berada di kisaran 30-40 mm per tahun.
Guncangan gempa bumi dirasakan di kawasan Kabupaten Donggala, Kota Palu, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Sigi, Kabupaten Poso, Kabupaten Tolitoli, Kabupaten Mamuju bahkan hingga Kota Samarinda, Kota Balikpapan, dan Kota Makassar.
Gempa memicu tsunami hingga ketinggian 1,5 sampai dengan 11 meter di Kota Palu dan Donggala serta sekitar pesisir pantainya.
Namun tsunami terjadi bukan akibat gempa, tetapi akibat longsornya tebing-tebing di bawah laut di sepanjang Teluk Palu tersebut.
Teluk Palu sangat dalam, dasarnya seperti palung yang konturnya di dalam laut mirip tebing yang curam, lalu akibat getaran gempa yang kuat, maka tebing-tebing bawah laut longsor dan menyebabkan gelombang tsunami yang bertubi-tubi.
Gelombang tsunami terjadi beberapa kali karena berada di dalam Teluk Palu yang tertutup dan dalam, hal itu membuat gelombang tsunami tak mudah keluar teluk, melainkan berada di dalam teluk dan membuat pantulan ke pantai berkali-kali yang membuat terjadinya tsunami yang juga bertubi-tubi.
Korban pada gempa dan tsunami 8 September 2018, lebih dari 1.649 tewas, 600 lebih luka, 100 hilang, dan lebih 16.000 mengungsi.
Banyaknya korban jiwa, selain karena gelombang tsunami, juga akibat muncul gejala liquefaction atau likuifaksi (pencairan tanah) yang terjadi beberapa saat setelah puncak gempa terjadi dan memakan banyak korban jiwa dan material.
Daerah paling parah karena likuifaksi tanah adalah daerah Petobo, Balaroa dan daerah Jono Oge.
Semua bangunan di ketiga daerah tersebut terseret tanah berlumpur hingga sejauh kurang lebih dua kilometer, selain itu akibat likuifaksi banyak bangunan rumah yang terkubur atau tersedot ke dalam tanah.
Daerah Palu dan sekitarnya sudah mengalami beberapa kali bencana gempa dan tsunami. Yang tercatat di era modern diantaranya pada 1 Desember 1927, 30 Januari 1930, 14 Agustus 1938, 1 Januari 1996, 11 Oktober 1998, 24 Jamuari 2005, 17 November 2008, 10 Agustus 2012, 12 Januari 2015, dan 28 September 2018 ini. (lihat video ombak tsunami Palu / Donggala, Sulawesi Tengah 2018)
5. Gempa Ambon 1674
Korban: + 2.322
Tanggal: 17 Februari 1674
Magnitude: tidak tercatat
Kekuatan gempa tak diketahui karena belum adanya teknologi pencatatan gempa di lokasi kejadian pada saat itu. Tapi diperkirakan kekuatan gempa diatas 7,5 SR, dan tinggi tsunami mencapai 10 meter.
Korban meninggal, luka-luka dan mengungsi meliputi beberapa kota di pesisir Pulau Ambon, Pulau Seram, dan pulau-pulau lainnya disekitar kepulauan Maluku dan Laut Banda.
Menurut catatan ilmuwan Belanda kelahiran Jerman, Georg Eberhard Rumphius, korban jiwa sebanyak 2.243 orang lebih, termasuk 31 orang Eropa. Jadi korban tewas seluruhnya adalah 2.322 jiwa.
4. Gempa Flores, Nusa Tenggara Timur 1992
Korban : 2.500 (minimal 2.500 tewas and 500 luka)
Tanggal : 12 Desember 1992
Magnitude : 7.8
Gempa bumi Flores Desember 1992 ialah gempa bumi berkekuatan 7,8 pada skala Richter di lepas pantai Flores, Indonesia. Terjadi pada 12 Desember 1992 pada pukul 13:29 WITA. Gempa bumi ini menyebabkan tsunami setinggi 36 meter yang menghancurkan rumah di pesisir pantai Flores, membunuh setidaknya lebih dari 2.000 jiwa, 500 orang hilang, 447 orang luka-luka, dan 5.000 orang mengungsi.
Gempa ini sedikitnya menghancurkan 18.000 rumah, 113 sekolah, 90 tempat ibadah, dan lebih dari 65 tempat lainnya. Kabupaten yang terkena gempa ini ialah Kabupaten Sikka, Kabupaten Ngada, Kabupaten Ende, dan Kabupaten Flores Timur. Kota yang paling parah ialah Maumere. Lebih dari 1.000 bangunan hancur dan rusak berat. Kerusakan lengkap di Pagaraman ada di Pulau Babi.
Pandangan di Pulau Babi yang hancur akibat gempa bumi dan gelombang tsunami yang kuat, sekitar 700 orang dilaporkan terbunuh dan lebih dari 100 dilaporkan hilang. Daerah ini memiliki korban tewas terbesar di lokasi manapun dalam perisiwa ini.
Saksi mata menggambarkan situasi mengerikan termasuk sisa-sisa manusia yang tersangkut dari cabang-cabang pohon. Pulau Babi terletak sekitar lima kilometer lepas pantai Pulau Flores. Bentuknya berbentuk kerucut, diameter dua kilometer, dan ketinggian paling puncak 351 m.
Terlepas dari letaknya yang dekat dengan pulau utama, yang terdengar di celah sempit antara Babi dan Flores adalah 241 m dalamnya. Pantai utara menghadap ke Laut Flores dan dilindungi oleh terumbu karang yang luas. Tepi selatan, tempat desa-desa yang hancur itu berada, memiliki terumbu yang jauh lebih sempit.
Di dekat tengah pantai pada bagian selatan duterjang pasang kecil yang memisahkan Kampungbaru (di sisi barat) dari Pagaraman (di sisi timur). Kedua desa hancur total akibat tsunami. Tsunami menghilangkan segalanya dari Pagaraman yang hanya menyisakan pantai berpasir putih.
3. Gempa Papua, Pegunungan Jayawijaya 1976
Korban : 5.422 (422 tewas, lebih 5.000 hilang)
Tanggal : 25 Juni 1976
Magnitude : 7.1
Gempa bumi Papua 1976 terjadi 25 Juni 1976 di Papua. Kekuatan gempa 7,1 skala richter yang mengakibatkan lebih dari 500 orang tewas termasuk lebih dari 70 orang yang disebabkan tanah longsor dan 5000-9000 orang dilaporkan hilang setelah tanah longsor dan diperkirakan tewas.
Total enam desa dilaporkan hancur di daerah gempa. Wilayah barat Papua dan timur dari Papua Nugini dilaporkan juga merasakan terjadinya gempa.
2. Gempa Jogjakarta / Jawa Tengah 2006
Korban : 6.234
Tanggal : 26 Mei 2006
Magnitude : 6.3
Epicenter atau pusat Gempa Jogjakarta dan Jawa Tengah 2006
Gempa Bumi Yogyakarta Mei 2006 adalah peristiwa gempa Bumi tektonik kuat yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 (26 May UTC) kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik.
Gempa Bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada skala Richter. United States Geological Survey melaporkan bahwa gempa terjadi sebesar 6,2 pada skala Richter. (video “Sebuah Catatan” Film Dokumenter Gempa Yogya 26 Mei 2006)
1. Gempa Andaman (Gempa Aceh) Sumatra 2004
Korban : 283.106
Tanggal : 26 Desember 2004
Magnitude : 9.1 – 9.3
Gempa bumi Samudera Hindia (sebelah barat dari propinsi Aceh) pada tahun 2004, pada awalnya dicatat sebagai 9,0 namun telah meningkat menjadi 9,1 dan 9,3. Gempa ini adalah gempa kedua terbesar yang pernah tercatat pada seismograf.
Gempa bumi yang dikenal oleh masyarakat ilmiah sebagai gempa bumi Sumatera-Andaman ini adalah gempa tektonik yang terjadi pada pukul 00:58:53 UTC (07:58:53 waktu lokal) pada 26 Desember 2004, dengan pusat gempa bumi di bagian pantai barat Sumatera, Indonesia.
Gempa memicu serangkaian tsunami di sepanjang pantai minimal 13 negara-negara ditengah samudera maupun dilepas pantai Samudera Hindia.
Dari Asia Tenggara, Asia Selatan dan negara-negara bagian pantai timur benua Afrika, bahkan hingga ke Afrika Selatan terkena imbas tsunaminya.
Selain Indonesia, gelombang tsunami juga menerpa Malaysia, Thailand, Myanmar, Sri Lanka, India, Maladewa, Seychelles, Somalia, Kenya, Tanzania, Madagaskar dan Afrika Selatan (lihat peta).
Gempa dan tsunami ini telah menewaskan ribuan orang dan menenggelamkan masyarakat pesisir. Gempa ini cukup besar yang menyebabkan seluruh dunia ikut bergetar sebanyak setengah inci, atau lebih dari satu sentimeter. (video gempa & Tsunami | video National Geographic – Seconds From Disaster – Asian Tsunami | video Tsunami Caught On Camera Full movie)
Jika dijumlahkan dari ketujuh gempa dengan korban terbanyak tersebut diatas, maka korban total lebih dari tiga ratus ribu jiwa atau lebih tepatnya adalah sebesar 301.225 jiwa meninggal dunia dengan catatan bahwa hasil jumlah itupun hanya perhitungan secara kasar saja.
Tak jelas secara pasti, berapa korban yang tertimbun tanah longsor secara masal, atau terkena gelombang tsunami lalu hanyut, dan juga korban yang hilang secara pastinya.
Gempa-gempa dahsyat lainnya yang terjadi di Indonesia dengan jumlah korban ribuan jiwa, namun tak tercatat secara resmi
Selain ketujuh gempa bumi dengan korban terbanyak yang telah tercatat tersebut, ada beberapa gempa dahsyat lainnya yang jumlah korbannya tak tercatat dalam sejarah yang dipastikan jumlah korbannya juga ribuan.
Walau tak tercatat, kepastian jumlah korban ribuan pada gempa lainnya tersebut adalah dilihat dari magnitudenya. Magnitude diatas 5 Skala Richter (SR) sudah bisa menelan korban, diatas 6 SR korban sudah bisa ratusan, sedangkan diatas 7 SR korban sudah bisa hingga ribuan jiwa.
Berikut beberapa gempa bumi dahsyat dengan magnitude diatas 8 pada Skala Richter yang tak tercatat korbannya, urutan ini bersadarkan pada kekuatan gempa (magnitude), yaitu:
Gempa terjadi pada pukul 22:00 waktu setempat, berlokasi dilepas pantai antara Pariaman dan Bengkulu. Jumlah korban dipastikan ribuan jiwa, terjadi gelombang Tsunami dan pergerakan lempeng yang menyebabkan terangkatnya lempeng Eurasian dan kemudian terbentuknya pulau-pulau micro-atoll, magnitude gempa: 8,8–9,2 Skala Richter.
Gempa bumi Sumatera 1797 merupakan gempa bumi pertama dari serangkaian gempa bumi besar yang terjadi pada bagian segmen Sumatera di sesar megathrust Sunda. Gempa ini memicu gelombang tsunami yang menyebabkan kerusakan parah di Kota Padang. Kapal-kapal Inggris seberat 150-200 ton didorong hingga sejauh 1 km ke pedalaman sungai Batang Arau, magnitude gempa: 8.7-8.9 Skala Richter.
Gempa berlokasi di dekat Pulau Batu, Kepulauan Nias Sumatera Utara, terjadi gelombang Tsunami di beberapa desa, diperkirakan ciri dan efek gempa mirip dengan gempa Sumatera Utara 28 Maret 2005 (point #6 diatas). Gempa itu terasa sampai sejauh hingga ke semenanjung Melayu dan bagian timur pulau Jawa. Sangat diyakini jumlah korban ribuan jiwa, magnitude gempa: 8.5 Skala Richter.
Disamping tujuh gempa lainnya dengan korban jiwa yang tercatat dalam sejarah gempa di Indonesia, itulah ketiga gampa tambahan terdahsyat lainnya di wilayah Indonesia namun yang tak tercatat korbannya.
Kita mestinya tahu, bahwa pegeseran lempeng-lempeng benua penyebab gempa selalu bergerak sejak planet Bumi ini terbentuk hingga akhir hayatnya nanti. Jadi bukannya mengharapkan ada gempa lagi dikemudian hari, namun itu adalah suatu kepastian.
Manusia tak bisa mengelak suatu bencana, namun hanya tinggal bagaimana manusia dapat beradaptasi dan berusaha untuk menjauh dari pertemuan lempeng-lempeng benua tersebut, atau minimal untuk dapat mengetahui keilmuwan mengenai dasar-dasar penanggulangan gempa bumi untuk membuat korban jiwa seminimal mungkin..
Kita tak perlu takut, justru Tuhan mengharapkan kita untuk banyak belajar dan belajar dan terus belajar dalam penanggulangan bencana alam, termasuk gempa, agar kita dapat menjadi leaders dalam hal keilmuwan terkait bencana gempa bumi dan gunung api di muka Bumi.
Lalu, ilmu yang kita dapatkan tersebut juga dapat kita disebarkan kepada wilayah lain bahkan ke negara lainnya. Selama ilmu tersebut selalu digunakan, maka yang menyebarkannya akan selalu mendapatkan pahala yang mengalir kepadanya, yaitu rakyat Indonesia. Semoga ke depannya, kita dapat lebih siap lagi dan dapat belajar lebih baik lagi serta dapat mengambil manfaatnya. (IndoCropCircles.com / sumber: USGS / gambar: smate.wwu.edu / wikipedia)
Video:
SCARY MOMENTS!! TSUNAMI HITS SULAWESI AFTER QUAKE 7.7M (28 Sept 2018)
Artikel Mengenai Gempa Indonesia Lainnya:
Mengapa Gempa Bumi Terus Terjadi di Indonesia?
Lebih Dari 2000 Tewas: Tsunami Pualu Ambon dan Pulau Seram Tahun 1674
Masih Misteri, Bagaimana Meramal Gempa Bumi? Peneliti Mengklaim Ada Teori Baru
Bumi Situbondo Pernah Bergetar Hebat, Asal Getaran Masih Misterius!
Aneh! Seismograf Yogyakarta Bergoyang Hebat Tapi Laporan Gempa Sangat Sedikit?
[Project Seal] Tsunami Aceh Sumatra 2004: Bom Nuklir Bawah Laut
[BUKTI VIDEO & FOTO] Gempa Jogjakarta 2006: Akibat Bom Besar di Tengah Laut??
Artikel Mengenai Bencana di Indonesia Lainnya:
Misteri dan Kronologi Meletusnya Tambora, Tiga Kerajaan Lenyap Seketika!
Ternyata Letusan Krakatau Tertulis di Kitab Ronggowarsito: Kitab Raja Purwa
Sejarah Meletusnya Gunung Galunggung Sejak 1822, 1894, 1918 dan 1982
Misteri Letusan Gunung Toba, satu-satunya Supervolcano di Indonesia
Artikel Mengenai Bencana Dunia Lainnya:
Tsunami Dahsyat Ungkap Lokasi Kota Legendaris Atlantis?
11 Tsunami Paling Dahsyat & Mematikan Pada Zaman Modern
[Alert] Pole Shifts: Kutub Utara dan Selatan Sedang Berpindah Akibatkan Anomali Cuaca
[VIDEO] Gila!! Depopulasi Dunia Sedang Berjalan! Depopulation Is On The Way!
[VIDEO] Siap Kiamat, Illuminati Buat Bunker di Bawah Bandara
[GALLERY] “Frankenstorm” Sandy Sisakan Berton-ton Salju & Sampah
[VIDEO] 7 UFO Muncul Saat Tornado Oklahoma Mei 2013
9 Gempa di Indonesia Yang Tercatat Dengan Jumlah Korban Ribuan
((( IndoCropCircles.com | fb.com/IndoCropCirclesOfficial )))
Setiap bencana yg datang harus memberi pelajaran bagi kita rakyat indonesia.
Salam Siaga Bencana
Gempa Aceh dahsyat.
Gempa bumi Liwa gak masuk ya??
meletusnya gunung krakatau paling dahsyat
thanks yaaa. membantu bgt.
Wow!