Jaringan Yahudi Internasional di Nusantara
Buku Pelajaran Sejarah di Sekolah Tidak ‘Fair’ Menjelaskan Sejarah
Pembuat buku ‘Jaringan Yahudi Internasional di Nusantara’, Artawijaya mempertanyakan kredebilitas pemerintah perihal buku pelajaran sejarah yang ada di sekolah-sekolah. Hal ini terkait mengenai fakta dan data keberadaan Yahudi dan Freemasonry di Indonesia yang luput dari buku-buku pelajaran tersebut.
“Harus dipertanyakan ke pemerintah mengapa jaringan Freemasonry yang sudah mengakar ratusan tahun di negeri ini tidak masuk dalam buku buku sejarah.” kata Artawijaya, membuat buku ‘Jaringan Yahudi Internasional di Nusantara’.
Padahal berdasarkan penelitian dan penulusurannya, banyak para petinggi negeri ini yang masuk ke lingkaran Yahudi. Katakanlah Boedi Utomo, Ki Hajar Dewantara, Kapolri pertama Soekanto, pelukis terkenal Raden Saleh, termasuk elit Keraton seperti Sultan Hamengkubuwono ke VIII.
Komisaris Jenderal (Pol.) Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo menjadi Suhu Agung dari Timur Agung Indonesia atau Federasi Nasional Mason. Ia juga menjabat sebagai ketua dari Yayasan Raden Saleh yang merupakan penerusan dari Carpentier Alting Stiching.
“Tidak sedikit dari elit nasional pada masa lalu, termasuk elit keraton, yang masuk sebagai anggota Freemason. Kenapa tidak pernah diungkap?” sambung penulis yang pernah mengenyam pendidikan di Pesantren Persis Bangil ini.
Menurut Th. Stevens dalam bukunya “Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962”, keberadaan freemasonry di Nusantara memang sudah sangat lama. (baca: [Gallery] Sejarah Freemason di Indonesia: Awas! Freemason di Indonesia Bisa Bangkit Kembali..!)
Loge yang pertama kali dibangun di Batavia oleh Albertus van der Parra (1761-1775), bernama “La Choisie” (Terpilih) atas prakarsa Joan Cornelis Radermacher. Setelah itu di bangun pula pada bulan November 1767 di Batavia sebuah loge baru bernama “La Fidele Sincerite”.
Kini pada perkembangannya, Boedi Oetomo yang menjadi basis kekuatan Yahudi di Jawa menjadi akar dari Hari Kebangkitan Nasional yang diselenggarakan tiap tanggal 20 Mei.
Begitu pun dengan Hari Pendidikan Nasional yang didasari akan tanggal lahir Ki Hajar Dewantara yang jatuh pada tanggal 2 Mei. Padahal menurut Artawijaya, Boedi Oetomo dan Ki Hajar Dewantara adalah bagian dari Jaringan Yahudi Internasional di Nusantara.
Kita ketahui bersama, akhir-akhir ini gerakan Yahudi di Indonesia menjadi perbincangan hangat di media massa. Jika di Amerika ada AIPAC yang menjadi jembatan kepentingan Zionis Israel dengan negara Amerika Serikat, di Indonesia telah berdiri IIPAC pada tahun 2002.
IIPAC yang memiliki web blog tak resmi iipac.wordpress, bersama Komunitas Yahudi Indonesia menjadi dua lembaga yang gencar menyuarkan perayaaan Hari jadi Negara Zionis Israel ke 63 di Jakarta.
Zionisme sendiri adalah sebuah gerakan politik kaum Yahudi yang tersebar di seluruh dunia untuk kembali lagi ke Zion, bukit di mana kota Yerusalem berdiri. Dengan mengusung ideologi rasis-diksrimintaif, Zionisme Israel melakukan perampasan paksa Tanah Palestina.
Akhirnya, pada tanggal 14 Mei 1948 David Ben Gurion memproklamasikan berdirinya sebuah negara Yahudi di tanah Palestina yang disebutnya dengan nama Israel. (eramuslim).
Yahudi di Tubuh Group Bakrie
Oleh: Artawijaya
(Penulis Buku “Jaringan Yahudi Internasional di Nusantara”)
Pengusaha-pengusaha Yahudi dimanapun berada selalu berusaha menyusup dalam kekuasaan dan menciptakan kartel politik untuk kepentingan membangun tata dunia baru, Novus Ordo Seclorum, di bawah kendali Zionisme internasional.
Akankah Grup Bakrie menjadi ‘kendaraan’ bagi dinasti Yahudi untuk menjalankan “agenda-agenda rahasianya” di Indonesia?
Di tengah ramainya tudingan mengenai kongkalikong Abu Rizal Bakrie dengan mafia pajak Gayus Tambunan, publik Indonesia dikejutkan dengan berita tukar guling perusahaan milik Group Bakrie dengan Vallar Plc yang dimiliki Dinasti Rothschild, keluarga Yahudi terpandang di Eropa yang mempunyai catatan kelam sebagai pebisnis dan pembuat makar politik untuk kepentingan Yahudi internasional.
Perjanjian tukar guling dua perusahaan besar tersebut dilakukan di Singapura, negeri tetangga Indonesia yang selama ini dikenal sebagai “Satelit Israel di Asia Tenggara”.
Sudah menjadi rahasia umum, karena tak adanya hubungan diplomatik antara Israel dan Indonesia, maka lobi-lobi bisnis pengusaha Yahudi dengan pengusaha di negeri ini dilakukan dengan menggunakan negara ketiga, yakni Singapura.
Bahkan ada yang menyebut, kedubes Israel di Singapura, juga merangkap sebagai kedubes Israel untuk Indonesia. (baca: Singapore, Israelnya ASEAN: Nomer Dua “Global Militarization” Sejagat Setelah Israel)
Theo Kamsa, orang yang baru-baru ini menyelesaikan studi doktornya tentang “Yahudi di Kawasan Selat Malaka” dari Vrije Universitiet, Belanda, menyatakan bahwa orang Yahudi aktif berbisnis kawasan Asia.
Dari Singapura mereka mengunjungi Indonesia dan Malaysia. ”Kentara sekali pertautan aktivitas mereka dari Indonesia, ke Malaysia dan Singapura, melampaui batas-batas negara yang formal,” ujar Theo seperti dikutip Radio Nederland.
Pekan-pekan ini beberapa media nasional ramai-ramai menurunkan laporan tentang jejaring Yahudi di Indonesia.
Majalah Suara Hidayatullah memuat laporan utama “Hubungan Gelap Indonesia-Zionis-Israel”, Harian Umum Republika, mengutip berita dari The New York Times memuat laporan tentang berdirinya Tugu Menorah milik Yahudi di Manado.
Tugu Menorah yang disebut terbesar di dunia itu, dikabarkan menggunakan dana APBD pemerintah setempat dan melibatkan elit-elit politik dan pengusaha lokal di daerah tersebut. (baca: Di Manado Terdapat Tugu Menorah Zionist Yahudi Terbesar di Dunia)
Sedangkan dua majalah nasional lainnya, Gatra dan Tempo, memuat laporan tentang tukar guling Bakrie Brothers tbk dengan Vallar Plc yang berkedudukan di London, Inggris.
Majalah Gatra bahkan memuat headline di sampul depan dengan judul “Jejak Yahudi di Grup Bakrie”. Sementara itu, situs-situs berita online memuat rencana Dinasti Rothschild untuk menguasai sektor energi, terutama batu bara di Indonesia dengan berkolaborasi lewat Grup Bakrie.
Sebelumnya, Majalah Warta Ekonomi juga memuat laporan utama tentang ekspansi pebisnis Yahudi di Indonesia. Bahkan, bisa dibilang, ekspansi tersebut tak lebih dari “hubungan gelap” antara pengusaha Yahudi dan penguasa di Indonesia yang memuluskan lobi-lobi bisnis mereka di negeri ini.
Majalah Warta Ekonomi memuat headline di sampul depan dengan judul “Ekspansi Bisnis Soros dan Israel di Indonesia”.
Para pebisnis Yahudi selalu melakukan lobi-lobi bisnis dengan high level, top person, atau top leader di negara manapun mereka melakukan ekspansi bisnisnya.
Mereka tak mau melakukan lobi-lobi dengan orang ecek-ecek atau non-important person apalagi pengusaha yang tidak memiliki jaringan ke lini kekuasaan.
Karena itu, mereka melakukan lobi-lobi dengan top person di Kadin (Kamar Dagang dan Industri) Indonesia atau melakukan lobi langsung dengan top leader di negeri ini, seperti pertemuan antara George Soros dengan Wapres Boediono dan pejabat tinggi lainnya di Indonesia beberapa waktu lalu.
Sedangkan Vallar Plc yang dimiliki oleh Nathaniel Philip Victor James Rothschild, generasi kedepalan Dinasti Rothschild sukses melakukan lobi bisnis dengan perusahaan besar milik Grup Bakrie, yang tentu saja akan berimbas pada keuntungan dalam berbagai sisi, tak hanya bisnis, mengingat orang tertua di Grup Bakrie, yakni Abu Rizal Bakrie adalah Ketua Umum Partai Golkar, partai terbesar di Indonesia yang mempunyai jaringan kuat di lini kekuasaan.
Bagi Yahudi, bisnis tak semata bisnis, namun ada tujuan pokok yang mereka incar, yakni mengkooptasi kekuasaan.
Mereka berusaha menancapkan taring kekuasaannya di seluruh dunia untuk memuluskan ide besar mereka membangun tata pemeritahan tunggal, Novus Ordo Seclorum, di bawah Kendali Zionisme Internasional.
Upaya mengkooptasi kekuasaan, bahkan dengan cara makar sekalipun, pernah dilakukan Dinasti Yahudi di negara-negara Eropa dan Amerika.
Awalnya lewat pengusaan lewat sektor bisnis strategis, seperti telekomunikasi, sumber daya alam, perbankan, persenjataan, pertaniaan, dan sebagainya, yang berujung pada kooptasi kekuasaan.
Untuk memuluskan agendanya, selain dengan top person yang memegang kekuasaan formal, jejaring Yahudi juga berusaha menggunakan LSM-LSM yang dibiayai dan dibentuk oleh mereka.
Jika di Amerika ada American Israeli Public Affair Comitte (AIPAC), maka di Indonesia pada tahun 2002 lalu di-launching Indonesia-Israel Public Affair Comitte (IIPAC) yang diketuai oleh Benjamin Ketang, kader muda yang berhasil menyelesaikan studi masternya di Hebrew University, Jerussalem. (baca: [+17 thn] Caleg 2014: 90% Muka Lama, 10% “Muka Gila”!)
Benjamin Ketang yang bernama asli Nur Hamid adalah kader muda partai Gerindra yang diplot untuk membangun sebuah jejaring politik dan bisnis Yahudi di Indonesia. IIPAC yang diketuai Ketang beraliansi ke AIPAC dan Australia Jewish Comitte.
Kader Zionist Yahudi di Indonesia, Benjamin Ketang berencana maju dalam Pemilihan Legislatif 2014. Lelaki yang pernah kuliah di Israel ini mohon restu untuk nyaleg DPR RI dari Partai Gerindra, Dapil Jember-Lumajang (14/11/13).
Ekspansi pebisnis Yahudi memiliki tujuan utama terciptanya sebuah “kartel politik” alias persekongkolan politik, antara pengusaha dan penguasa, antara pebisnis dan para komprador.
Freeport, ExxonMobile, dan lain-lain adalah wujud nyata persekongkolan politik yang mengeruk kekayaan Indonesia dan menyengsarakan jutaan rakyat di negeri ini.
Karenanya, upaya Dinasti Rotshcild untuk menguasai sumber daya alam di sektor batu bara di Indonesia, yang berkolaborasi dengan Grup Bakrie perlu diwaspadai, mengingat Abu Rizal Bakrie sebagai sesepuh di perusahaan keluarga ini adalah orang nomor wahid di partai terbesar di Indonesia yang memiliki akses ke jantung kekuasaan di negeri ini.
Yahudi sebenarnya sama seprti manusia lainnya, namun gerakan zionis-lah yang justru jauh dari prinsip ketuhanan agama mereka. Mereka cenderung sebagai pemuja setan untuk NWO (New World Order).
Tahukah gerakan apa yang mereka lakukan di Indonesia? Mereka menamakan gerakannya yaitu Asymmetric Warfare Strategies (AWS). Yang intinya, mereka melakukan gerakan yang membuat negara ini tidak stabil dengan opini-opini yang memicu “kerusuhan” melalui tokoh-tokoh kepanjangan tangan mereka. (baca: Memahami Perang “Asymmetric Warfare Strategies (AWS)”)
Dan yang sangat teramat perlu diingat! Bahwa tokoh-tokoh tersebut sudah melintasi pemuka religius setiap agama di Indonesia yang menuhankan harta dan duniawai, sedangkan agama hanya sebagai kedok untuk bisnis dan korupsi, termasuk pada ustadz, kiyai, habib, pendeta, pasteur dan pemuka agama lainnya,
Mengapa semua ini bisa terjadi? Kerena kini pengertian zionis sudah meluas, tak hanya sebagai pengertian sebagai faham atau ideologi, tapi sudah menjadi kata sifat.
Artinya selama kita memiliki sifat mirip mereka (zion Israel) maka kita adalah bagian atau berada di blok mereka bahkan bagian dari misi mereka, jadi, waspadalah! (created since: Apr 6, 2013 @ 23:23 / berbagai sumber/ carilah dengan kata kunci yang anda inginkan via google)
Pustaka:
- arrahmah.com, Dokumen Benyamin Ketang: Pendiri LSM Zionis Israel asal Wuluhan
- mengungkaprahasia-49.blogspot, Misi Yahudi lenyapkan Indonesia
- qibash.wordpress, Dewa 19, Ahmad Dhani dan Yahudi Kabbalah
VIDEO:
Israeli Children At School Learn About Pure Hate
We Are Zion Jews, You Must Serve Us (David Duke) (The following content has been identified by the YouTube community as inappropriate or offensive to some audiences)
ROTHSCHILDS ZIONIST MAFIA’S DESTROYING AMERICANS AND EUROPEANS (The following content has been identified by the YouTube community as inappropriate or offensive to some audiences)
Artikel terkait:
[Gallery] Sejarah Freemason di Indonesia: Awas! Freemason di Indonesia Bisa Bangkit Kembali..!
Mossad di Indonesia: Ketika Orde Baru Mulai “Main Mata” Dengan Israel
Tayangan Hiburan di Indonesia Yang Menampilkan Simbol Illuminati Group
Skenario Separatisme: Indonesia VS. Misi Besar The Bilderberg Group
Singapore, Israelnya ASEAN: Nomer Dua “Global Militarization” Sejagat Setelah Israel
BAHAYA Terkuak!! Target dan Tujuan Illuminati Melalui Komite 300
[VIDEO] Siap Kiamat, Illuminati Buat Bunker di Bawah Bandara Denver
Novel Heboh: “The Jacatra Secret” Misteri Satanic Symbols di Jakarta
Tayangan Hiburan di Indonesia Yang Menampilkan Simbol Illuminati Group
Lady Gaga Dan Skenario Penganut Satanic
Ilmu Psikologi: Bagi Zionist & Satanic, Mengapa Simbologi Begitu Penting?
Memahami Perang “Asymmetric Warfare Strategies (AWS)”
Kabbalah, Akar Gerakan Illuminati-Freemasonry
Ilmu Psikologi: Bagi Zionist & Satanic, Mengapa Simbologi Begitu Penting?
Pertemuan Kelompok Elite Super Rahasia Nomer Wahid Sejagad: “The Bilderberg” 2014 Akhirnya Terkuak
[VIDEO] Awas “Big Brother” Israel Sadap Telepon Anda!
Misteri Dibalik TV Yang “Membius” Otak Manusia
Gila!! Selama Ini Dunia Diatur Yahudi Hanya Oleh Lembaran Kertas!
Inilah 10 Alutsista Rusia Yang Buat Gentar Pro-NATO, AS dan Israel
Unit Mustaribin, “Agen Penyamaran” Zionist Israel Yang Fasih Shalat & Puasa
Ketika Satu Kompi Pasukan Hizbullah Bisa Tembus Garis Belakang Pertahanan Israel
[‘Amaliyah ‘Ashifah al Hazm] Ketika Israel Bersorak Saksikan Koalisi Serang Yaman
Sejarah Bisu: USS Liberty, Kapal Perang AS Yang Dibombardir Israel, 34 Tewas Ratusan Luka
Mainan Baru Israel: Kuras Dana Rakyat AS!
Bagaimana Badan Intelijen CIA Membuat Google? (Google PART-1)
[VIDEO] Gila!! Depopulasi Dunia Sedang Berjalan! Depopulation Is On The Way!
Pemimpin Dunia Adalah Reptilian, Disusupi Alien atau Iblis?
Konspirasi “Tragedi Bom Boston Marathon 2013″
10 Tanda Elite Dunia Kehilangan Kontrol
Artikel ini juga di forward oleh forum kaskus.co.id
((( IndoCropCircles.com | fb.com/IndoCropCirclesOfficial )))
Web yg aku cari. Mknya akunku kasih judul atas d kolm komentar. Tksh admin
Anjrit, Coba liat foto upacara peresmian freemason, itu di baju nya ada di design mirip logo email, Gmail….
Apakah Yahudi itu pantas disebut sebagai jahat sejahat-jahatnya? Saya sebenarnya percaya sama saja Yahudi dan non-Yahudi itu mengenai dosa. Apalagi keyakinan saya yang menyatakan “Semua manusia telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah”.
Apakah dengan kehancuran negara Israel dunia lebih damai? Tidak dapat dijamin!